MENIKAHI CALON ISTRI SAHABAT
tangis kesedihannya. Di sana terlihat Albar yang lemah tak berdaya. Albar yang rapuh. Albar yang tidak mempunyai pendirian lagi. Dan penuh keputus asaan. Padahal dulunya, Albar lelaki yang tangguh,
mematikan yang kian hari menggerogoti tubuhnya, m
ar keinginan sahabat karibnya itu. Lama tidak bertemu, sekalinya berjumpa Albar malah mengutarakan keinginan sakral pada dirin
l buruk pada wanita itu. Hingga ia
asuk akal. Kamu sedang tidak ber
mu yang menggantikan posisiku. Aku percaya padamu Ray, aku sudah sangat mengenalmu," jelas Albar yakin dan mulai tersedu. Pria
yang membuatmu tidak bisa mendampingi
lah ia tidak mengenal lagi sahabatnya. Entah kemana Albar yang dulu. Albar sekarang sangatlah berbeda. Tadinya ia bimbang dengan permintaan sahabatnya itu. Tapi ia bisa melihat dengan jelas. Se
a yang terjadi padamu?" desak Ra
Rayyen rasanya luluh lantak. Ia tidak percaya kalau Albar sebentar lagi di takdirkan harus, pergi meninggalkan dunia ini. "Bagaimana bisa Al, bagaimana bisa ini terjadi padamu? Tid
terus menjalani pengobatan. Aku berusaha untuk sembuh. Demi keluargaku, dan demi wanita yang ku cintai. Tapi ..." jelas A
- usap pundak Albar. Ia memilih bungkam seribu bahasa. Rayyen
un. Wanita shalihah, wanita mahal yang pernah ku kenal dalam hidup ku.Berulangkali aku menyatakan cinta padanya. Namun Aliffa terus menolakku. Katanya tidak ada yang namanya pacaran dalam hidupnya. Aliffa san
ada pendiriannya. Dan pada akhirnya, Aliffa mengajakku ke pesantren milik pamannya," c
atap Albar penuh perhatian. Ia terus mend
indah. Aku pun semakin takjub, dengan wanita itu. Dia mampu merubah hidupku ke arah yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, aku mau belajar dan menimba ilmu agama di sana. H
nyeka ai
njadi istriku. Dan Aliffa menjawab 'iya'. Aku sangat gembira pada saat itu. Bahkan kedua orang tua ku pun sudah merestui hubunganku kami. Dan sedikit l
ya keletihan. Tapi setelah aku memeriksakan diriku lebih dalam. Dokter memvonis ku menderita kanker paru stadium akhir. Mau tidak mau aku harus te
rang di perhatikan oleh sang ayah. Hingga ia memutuskan untuk mencari pelampiasan egonya dengan memilih jalan hidup yang salah. Dan ia adalah pemuda blasteran. Lahir dari keturunan Indonesia - Belanda. Namun ibunya memilih menetap di Indonesia. Sedangkan Rayyen berdarah asli Indonesia. Tetapi karena bisnis ayahnya yang begitu maju dan berkembang pesat di luar negara, keluarganya memutuskan untuk tinggal menetap di Swiss. Tak jauh berbeda Rayyen tumbuh dengan keluarga yang lengkap. Namun orang tuanya selalu berusaha memberikan kasih sayang yang pantas pada, putra semata wayangnya di sela - sela kesibukan mereka. Bertolak belakang dengan Albar, Rayyen adalah p
menikahi Aliffa untukku?" pertany