Rahasia Keluarga dan Pengkhianatan
g mengalir di wajah Nadia, membasahi pipinya yang pucat. Ruangan yang sempit itu hanya diterangi lampu neon yang berkedip, membuat bayangan-bayangan di
t rapuh, lebih rapuh daripada yang Nadia ingat. Udara di ruangan itu begitu sepi hingga detak jantung Nadia terasa seperti dentuman drum yan
t mungkin. Jari-jarinya yang kecil terasa dingin dan lemas, tak seperti biasanya. Hati Nadia dipenuhi rasa takut yang tak bisa diungkapkan
alu tajam, seolah mampu menembus jiwanya. Bagaimana bisa dia, seorang gadis dari keluarga sederhana, terjerat dalam perma
di telinganya, mengusik ingatan yang menyakitkan. Suara itu seakan menggaung dala
rgetar. Di luar jendela, kilat menyambar, menerangi malam yang gelap. Gemuruh petir membuat Nadia terkejut, membuatnya seolah te
ampak lelah dan tak jauh berbeda dari Nadia-penuh tanda-tanda keputusasaan. "Nona Na
u, seolah ada kekuatan tak terlihat yang menahan. "Tunggu, jangan pergi dulu," suaranya h
era dilakukan," jawabnya pelan, sebelum berbalik dan meninggalka
emakin deras, dan bertanya pada dirinya sendiri, apakah ini semua benar-benar terjadi. Wajah Reza dan kata-kata Satria kembali menghantui pikirannya. Tawarkan aku b
a tahu, teriakan itu hanya akan hilang di antara suara hujan yang menutupinya. Hati Nadia semakin sesak, terjebak d
terjebak dalam jebakan yang tak mungkin dibatalkan. Reza Azhar, pria yang sejak awal telah menciptakan badai ini dalam hidupnya, adalah satu-satu, Nadia memutuskan. Dia akan melawan takdirnya. B
detak jantung Nadia yang sudah hampir tak terdengar. Semuanya semakin gelap, dan Nadia tahu, di lua