icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Tidak Percaya Cinta

Tidak Percaya Cinta

Penulis: Aditya
icon

Bab 1 Fahri duduk seorang diri di sebuah bar mewah di pusat kota

Jumlah Kata:916    |    Dirilis Pada: 01/12/2024

gaya klasik ini dipenuhi dengan cahaya redup dan musik jazz lembut yang mengalun di latar belakang. Semua hal ini tidak menghalangi perasaan kosong

sebuah konsep yang diciptakan untuk menipu orang-orang yang terlalu naif untuk menyadari kenyataan. Wanita, khususnya, tidak lebih dari sekadar makhluk yang mencari keuntungan dari pria

ang bartender muda dengan waj

yang menjadi sahabatnya sejak lama. Di sekelilingnya, suara obrolan para tamu lainnya terasa begitu jauh, seperti gema yang hanya memantul tanpa memberi ar

ng terkunci pada sosok wanita yang baru saja memasuki ruangannya. Wanita itu mengenakan gaun hitam elegan yang memancarkan aura misterius

kah maju, duduk dengan anggun, dan meletakkan tas kecil di sampingnya. Dengan gerakan lembut, ia mengatur posisi tubuhn

ang lembut namun tegas, seolah meminta izin, tetapi di saat

a sepertinya akan duduk dengan malu-malu atau lebih cerewet, tapi wanita ini tidak. Dia hanya

di hadapannya. Ia merasa aneh, karena tidak pernah merasa begitu

anyak rahasia. "Terima kasih," katanya, kemudian melirik ke ara

itu dengan rasa ingin tahu yang tak terduga. Ia tidak tahu mengapa, tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa ingin tahu

an, meskipun ia sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk berbicara. "Nama

pnya sejenak, lal

. "Kamu sering ke sini?" tanyanya, walaupun ia tidak berharap banyak dari jawaban tersebut.

ertanyaan tersebut. "Baru pertama kali," jawabnya, matanya tidak berpaling sed

sunyian yang selalu dia pilih. Namun, dia juga merasa aneh, seperti ada sebuah dind

ni," Fahri berkata, mencoba tetap terdengar skeptis, "apakah itu

lutnya. "Mungkin keduanya," jawabnya, suaranya tenang. "Tapi kadang, keten

ang tidak terpengaruh. "Menerima?" ia mengulang, suaranya sedikit lebih rendah. "Menerima ke

a lembutnya tidak kehilangan ketegasan. "Tapi mungkin, kamu belum bertemu dengan wanita yang b

i sebuah tantangan, juga menyentuh sesuatu yang dalam dalam dirinya. "Mungkin kamu benar," katanya,

makna. "Jangan terlalu cepat menilai, Fahri," katanya, seolah memberi petu

dijelaskan. Sesuatu tentang Lia membuatnya merasa seperti ada bagian dari dirinya yang telah lama terkunci, yang p

alam waktu yang lama, Fahri

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka