Tidak Percaya Cinta
ihatannya dingin dan berjarak, bisa berbicara begitu terbuka tentang banyak hal. Tapi, ada batasan yang jelas
ut minuman yang ada di hadapannya. "Tapi sepertinya
unya sesuatu yang tidak ingin dibag
ik, tetapi juga cerdas. Ia merasa, untuk pertama kalinya
"Tapi mungkin kita bisa saling bertukar cerita. Aku
Lia tertawa kecil, tetapi
lam, ponsel Lia bergetar di atas meja. Ia m
i," katanya tiba-tiba,
ncoba menahan, tapi ia tid
Lia singkat. "Terima kasih
ri kursinya dan berjalan cepat keluar dari bar. Fahri hanya bis
ng Membi
tidak terbiasa merasa tertarik pada seseorang seperti ini. Biasanya, wanita h
ia datang lebih pagi, berharap bisa menemukan Lia d
Mbak Lia?" tanya barista yan
ab Fahri
idak seintens biasanya. Mungkin dia sedang sibuk,
rang tanpa memberikan kesan terlalu agresif i
ide muncul di kepalanya. Fahri mengambil po
uh bantuanmu,"
. Apa yang bis
bernama Lia Prasetya. Gunakan segala sumber ya
belum menjawab, "Baik, Pak. Sa
Lia Te
dengan hasil pencarian. Dia menyerahkan sebua
kan, Pak Fahri," katanya, mele
an teliti: latar belakang pendidikan Lia, pekerjaan sampingannya
pada nama seorang pria yang se
or bahwa mereka bukan benar-benar saudara kandung. Ada hubungan ya
ka berurusan dengan teka-teki, tetap
ang Tidak D
isional. Wanita itu tampak berbeda dari malam di bar atau foto-foto di media
t, kali ini t
pangg
Fahri di tempat seperti ini. "Pak Fa
egitu," jawab Fahri, tersenyu
i tempatku?" Lia menantangnya,
kit tersipu. "Tapi aku tidak me
ilih sayuran. Fahri memutuskan untuk me
ngin minta maaf,"
k apa?" Lia berta
tentangmu. Mungkin aku terlal
a benar-benar ingin mengenal saya, lakukan dengan cara yang
tentang penyelidikannya? Tapi ia
l-hal sederhana. Tapi bagi Fahri, pertemuan itu lebih dari sekadar kebetul