Tidak Percaya Cinta
anita ini-sesuatu yang menantangnya, membuatnya merasa lebih hidup, meskipun secara rasional ia berusaha untuk menutupinya. Ada kecanggungan di antara mereka, namun kecanggungan yang berbeda dari
rtekan, Fahri," katanya dengan suara yang lembut, seolah mengetahui apa yang ada dalam pikiran
rang akan berkata demikian padanya. Biasanya, ia lebih sering mendengar kata-kata yang penuh kepentingan, perhitunga
kata, menatap ke arah gelas wiski yang masih ada di tangannya. "Tidak
bnya pelan, seakan mengakui bahwa kata-kata Fahri memiliki bobot yang lebih besar daripada yang ia duga. "Tapi kad
a tertantang. Tidak seperti wanita lainnya yang hanya tahu bagaimana berpura-pura, Lia tampaknya tidak menutupi apapun. Ada transp
kit lebih rendah dari sebelumnya. Ia merasa kata-kata itu keluar dengan
nada suaranya tetap tenang dan pasti. "Aku hanya melihat orang-orang dengan cara yang berbeda. Aku percay
kan terintimidasi oleh cara Lia melihat dunia. Tidak banyak orang yang bisa membuatnya merasa seperti ini. Tidak banyak orang yang bisa melihatn
penuhnya kepada orang lain, terutama pada seorang wanita yang baru dikenalnya. Cinta, atau sekadar kedek
aku hidup?" tanya Fahri dengan nada yang sedikit menyindir, me
bahwa semua orang memiliki alasan yang mudah dipahami. Kadang-kadang, alasan itu bahkan tidak masuk akal
eperti mencerminkan dirinya sendiri, tapi dengan cara yang jauh lebih bijak dan penuh kasih. T
pada dirinya sendiri daripada pada Lia. "Kenapa kamu be
uku dari sampulnya, Fahri," jawabnya. "Aku belajar untuk memberi ruang bagi setiap orang
g yang bisa melihat melalui lapisan-lapisan tebal yang selama ini ia bangun di sekitar dirinya. Un
n aku," lanjutnya. "Tapi aku ingin kamu tahu bahwa tidak ada yang harus kamu lakukan untuk membuktik
pa maksudmu?" tanya Fahri, b
untuk memberi harapan palsu atau untuk memberi kamu sesuatu yang tidak bisa kamu beri untuk dirim
rol perasaannya, bahwa ada hal-hal yang lebih besar daripada hanya uang, kekuasaan, dan segala sesuatu yang ia banggakan sebelumnya.
n yang jauh lebih dalam daripada hanya fisik atau penampilan. Ia merasa seperti sesua
pir tak terdengar, namun penuh rasa penasaran yan
ntuk tidak takut menjadi diriku sendiri," jawabnya dengan tenang. "
saja menemukan pintu yang membuka dunia yang selama ini ia tutup rapat-ra