Tidak Percaya Cinta
gaya klasik ini dipenuhi dengan cahaya redup dan musik jazz lembut yang mengalun di latar belakang. Semua hal ini tidak menghalangi perasaan kosong
sebuah konsep yang diciptakan untuk menipu orang-orang yang terlalu naif untuk menyadari kenyataan. Wanita, khususnya, tidak lebih dari sekadar makhluk yang mencari keuntungan dari pria
ang bartender muda dengan waj
yang menjadi sahabatnya sejak lama. Di sekelilingnya, suara obrolan para tamu lainnya terasa begitu jauh, seperti gema yang hanya memantul tanpa memberi ar
ng terkunci pada sosok wanita yang baru saja memasuki ruangannya. Wanita itu mengenakan gaun hitam elegan yang memancarkan aura misterius
kah maju, duduk dengan anggun, dan meletakkan tas kecil di sampingnya. Dengan gerakan lembut, ia mengatur posisi tubuhn
ang lembut namun tegas, seolah meminta izin, tetapi di saat
a sepertinya akan duduk dengan malu-malu atau lebih cerewet, tapi wanita ini tidak. Dia hanya
di hadapannya. Ia merasa aneh, karena tidak pernah merasa begitu
anyak rahasia. "Terima kasih," katanya, kemudian melirik ke ara
itu dengan rasa ingin tahu yang tak terduga. Ia tidak tahu mengapa, tapi ada sesuatu yang membuatnya merasa ingin tahu
an, meskipun ia sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk berbicara. "Nama
pnya sejenak, lal
. "Kamu sering ke sini?" tanyanya, walaupun ia tidak berharap banyak dari jawaban tersebut.
ertanyaan tersebut. "Baru pertama kali," jawabnya, matanya tidak berpaling sed
sunyian yang selalu dia pilih. Namun, dia juga merasa aneh, seperti ada sebuah dind
ni," Fahri berkata, mencoba tetap terdengar skeptis, "apakah itu
lutnya. "Mungkin keduanya," jawabnya, suaranya tenang. "Tapi kadang, keten
ang tidak terpengaruh. "Menerima?" ia mengulang, suaranya sedikit lebih rendah. "Menerima ke
a lembutnya tidak kehilangan ketegasan. "Tapi mungkin, kamu belum bertemu dengan wanita yang b
i sebuah tantangan, juga menyentuh sesuatu yang dalam dalam dirinya. "Mungkin kamu benar," katanya,
makna. "Jangan terlalu cepat menilai, Fahri," katanya, seolah memberi petu
dijelaskan. Sesuatu tentang Lia membuatnya merasa seperti ada bagian dari dirinya yang telah lama terkunci, yang p
alam waktu yang lama, Fahri