Brondong Bucin
nggak ada waktu buat liatin kamu sama anak-anak." Nur
sekarang aku juga punya kesibukan baru se
buat Nuraini terkejut.
apain ak
memutuskan untuk berjualan kue. Tak ada satu pun yang luput dari celotehan Aira, semua ia ceritakan
ar-benar dah itu perempuan. Lain k
t trauma nih." Keduanya kembali tertawa hingga
hening, tiba-ti
k apa-apa, kan?" tan
gini, Nur. Lama banget, tepatnya sejak
dah bisa melewati semuanya, yang aku ju
ai sahabat, Nur. Aku beruntung banget. Ditambah lag
kerja keras kamu sendiri, Ra." Nuraini menambahkan
kamu, Ra," tambahnya, kemud
ikan maksud dan tujuan ya
an gedung baru di pondok, Ra. Mau selamatan gitu.
, akan aku u
aja, hari Jum'at besok aku jemp
ia berjanji akan selalu ada untuk Nuraini,
ntang rencana siang tadi, tentu saja Amara, Amar
jalan-jalan ," t
Bu? Iya kan?" tanya Amar antusias, sementara Amara dan ibuny
a sama ibu, harus jadi anak yang baik, ng
jawab ketiga
rapa jenis kue kering yang akan Aira jadikan sebagai
iap, Bu," ucap A
Si sulung Amar
lalu yang menyiapkan pakaian Akba
iak Amara dan
ulai mengejar dan menggeliti
wa, hingga akhirnya kantuk mulai menggelayuti mata
nar siap hingga mobil SUV berwarna mer
. Ayo Bu, cepet!" Ter
biar istirahat dulu. Kasihan loh Tante Nur
ante Nur ja
uraini yang berada di kabupaten tetangga berjarak ratusan kilometer, yan
Nur istirahat dulu di dalam," cicit Amar, mem
" Aira menggele
cantik yang sangat ia rindukan, sat
Ya Allah ...." Nuraini mulai berkaca-kaca, kemudian langsung memelu
pai mengabaikan kalian, aku hampir melupakan janjiku sendiri ya
habat, menghapus bulir yang
ngerti kok dan lagi aku sam
a anak-anaknya masuk ke dalam rumah. Perbincangan terus berlanjut, k
*
, ya? Akbar capek," keluh b
lagi kita sampe kok." Aira menc
lagi celotehannya ternyata balita com
batnya itu baru saja bersemangat menjalani hidup pasca kematian suaminya, tetapi ia sudah merusakka
gitu, Nur. Sekali lagi bilang m
nyak deh pokoknya. Mama juga pasti bakal ha
di, semua ini berkat ka
Nur kembali fokus
ba di pelataran pondok pesantren yang begitu megah, be
datang," s
sabuk pengaman langsung berbinar me
selama ini, Nur?" tany
n langsung mengajak Aira d
ummi dan putra-putrinya. Temani dan
adis remaja yang memakai s
lam." Nuraini meminta Amara untuk mengikuti teman barunya, s
pondok, mulai dari para santri sampai beberapa orang pekerja
pake hijab, Nur
tkan diri, Ra," sahut Nura
urnakan penampilannya dengan hijab. Namun hal itu tid
embelajarannya masing-masing, ada
ejar hidayah, tetapi ada pula yang men