icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Brondong Bucin

Bab 9 Mencoba Tegar

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 28/08/2024

k bisa berkomentar banyak, Ma, tetapi aku bisa

api biarlah, Samodra sudah dewasa dan mama yakin dia

edua anak dan ibu itu pun bergegas menunaik

apa santri menyetorkan hafalannya dan Samodra menjadi

iba-tiba terbersit sosok Amar di dalam angannya, dengan cepat Samodra mengucapkan istighf

*

la ketika ia sudah mulai dihantui oleh perasannya sendiri, lalu Samodra memutuskan untuk menghubungi gurunya semasa menemp

a cintanya terhadap Sang Pencipta, lagi pula mencintai wanita yang belum din

rahkan semuanya kepada Allah dan yakin bahwa apa yang telah mau

ini?" tanya Bu Anita ketika melihat sang kepona

. Tadi habis lari pagi sebentar dan saat ingin masuk ke dalam aku melihat rumput su

bersih." Bu Anita sedikit terkekeh kemudian mengajak Samodra untuk m

ia terlihat rapi mengenakan gamis cokela

tanya Samodra setelah menyesap teh hangat

g harus aku urus dan insyaallah pulangnya akan mampir sebentar

alamku untuk Amar, Amara, dan Akbar,

ersenyum, "Siap, Bos," jawab Nuraini kemudian,

lebih. Karena rasa cinta yang teramat sangat terhadap ibu dari ketiga anak-anak itu sudah Samodra kubur dalam-dalam, Samodra

dan anak-anaknya, mereka bersorak dan langsun

a, udah nggak mau dateng ke sini l

h, masa langsung dicemberutin sih?" Air

ya, Cantik. Beberapa bulan ini Tante sibuk banget, makanya nggak sem

a umumnya yang sudah lama tidak bertemu, mereka menceritakan banyak hal. Namun, perihal perasaan

berkembang, Nur. Aku minta maaf banget k

Aku harap kehidupan kamu sama anak-an

nan kue miliknya, itu sebabnya sekarang ia memilih untuk bekerja dibalik layar sement

miku dan suamiku menolaknya secara halus, tapi ternyata Bu Ratna dendam sam

ampak begitu terkejut. "Kamu

diannya pelik banget bahkan sampe heboh. Rumahku ram

lu, saat itu seperti biasa Aira sedang berkutat dengan bahan-bahan kue, lalu tiba

umnya, tetapi lelaki tersebut tidak mau tahu, ia tetap bersikeras ingin membeli kue dengan jumlah b

an membawa banyak warga. Ia menggiring opini seolah-olah Aira ten

, iya kan?" Ia menunjuk Akbar yang

ukti jika Aira tidak bersalah. Ia hanya sedang melayani orang yang datang ke rumahnya, berkunjung karena ingin memes

gimana? Kok kayaknya nggak

engakui kesalahannya, baginya tetap aku yang salah karena bera

eleng, ia tidak habis pikir karena lagi-lagi m

atna datang menemuiku, memintaku agar mengajarinya membuat beberapa jenis kue dan mengaku kalau sem

alu cerita kaya

api seenggaknya dia udah berani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka