Brondong Bucin
etiga anaknya, siang ini juga merek
hanya mengangguk pelan sambil tangannya terus berkutat d
ng sedikit muram. "Sem tuh, Bu, bukannya jagain p
nya mana
atanya mau si
rakan muncul dari balik pintu, ia terli
tanya penuh harap. Sementara Aira langsun
, biar Nuraini yang antar Ai
oh Nuraini nyetir mobil sendirian bolak-balik kay
p dulu di rumah Aira, dengan begitu dia bisa beris
ok terus beberapa bulan ini, ingin kelua
uraini mulai meng
hal, hingga akhirnya Bu Anita luluh dan memutus
an mahram jadi tak elok kalau nanti pulangnya berduaan
khirnya mereka pun menyetujui usulan Bu Anita. Hanya Aira yang
yang dikendarai Samodra pun mula
i lagi nggak, Nek?" tan
ar, kalian boleh datang kapan saja kalian mau. Nenek ju
sekolah di sini boleh nggak, Bu?" Kini
di sini," ucap Amara lembut, hal itu tentu saja memancing mata Samodra
langsung berpaling ke arah samping, berpura-pura melih
, tingkah kikuk yang ditunjukkan Aira
sa kurang nyaman dengan keberadaan Samodra di dekatnya. Hal ini sangat ber
Om Ustaz." Tiba-tiba saja balita tampan itu berceloteh. Sont
lang apa tadi?" tanya
kaya Om Ustaz." Akbar
hu
atian anak bungsunya. Sementara Nuraini dan Bu A
iknya Akbar bobok aja, ya." Aira mulai men
l berubah hening, semuanya sib
h, deh. Iya nggak sih?" tanya Nurai
Kita terlewat ja
k tahu jalan, karena nggak ada instruksi ma
lihat sedikit kesal kepada Samodra. "
sung berputar arah dan mulai me
Aira, rumah itu terlihat sangat k
hnya kotor banget,
i kita bersihkan
uka pintu. Dengan cepat Samodra menyusul dan me
Aira terkejut. "Te-terima
raini pura-pura tidak melihat dengan cara sib
mah dan meminta Samodra untuk m
M-Mas." Aira terl
nya masuk ke dalam rumah, menyelamatkan Aira
Samodra yang lebih memilih untuk menyendiri di teras rumah hingga ia
nap?" tanyanya tiba-tiba, kemudian langsu
sekarang, Bude? Tidak jadi menginap?
amu, Mas, jadi Nuraini bisa ber
ah bawa pakaian
ini benar-benar terkejut mend
mau menginap di
tu berkilah. "Ya kalau kamu menginap di s
anak ibu, ya, Ra. Mereka memang nggak pernah ak
yum, kemudian langsung menyalami tangan wanita baik
" Nuraini berpamitan kemu
a," bisiknya. Tubuh Aira langsung menegang, ia
ipikirkan, Ra," ucapnya, kemudian beralih kepada tiga bocil terlihat begitu sedih ka
ain ke sini lagi ya, Te
at-sehat ya di sini. Jaga
Samodra. Tiba-tiba saja wajahnya berubah sendu dan menjadi lebih pendiam, bahkan ketika