icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Brondong Bucin

Bab 2 Egois

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 28/08/2024

hu yang ia lakukan salah dan terkesan tidak menerima takdir tuhan, tetapi itulah Aira deng

tu sekedarnya saja, yang benar-benar mereka butuhkan adalah kamu. Ibunya."

jadi aku karena Ibu belum merasakannya, nant

"Pla

an keras mendarat

u. Coba kau lihat anak-anak yang hidup dari belas kasih orang l

l memegangi pipinya ya

ta hanya perlu menerimanya dengan ikhlas. Lapangkan hatimu, kasihan mereka. Enam bulan sudah kau telantarkan anak-anakmu,

enelantarkan anak-anakku. Ampuni aku Ya Allah.

tetangga. Kematian suaminya benar-benar telah mengubah hidup Aira, ia tidak pernah lagi

a hanya seorang karyawan biasa sehingga ketika ia meningg

angga serta guru di sekolah mereka, ketika Amar dan Amara harus pergi sekolah biasanya

annya karena Bu Fatimah sangat menyayangi Aira dan anak-anaknya. Bu Fatimah menganggap mereka seperti anak kand

g sahabat, hal itu terjadi dikarenakan ia sedang sibuk memperbesar pondok pesantren peninggal

a. Aku hanya ingin kamu bangkit, ka

kasih atas perhatian dan kasih sayang yang Ibu berikan kepada

semata-mata karena aku menyayangimu dan jug

untuk meratap, telah banyak pula waktu bersama anak-anak yang ia lewatk

ya, kakinya melangkah pasti

menelantarkan kalian selama ini. Ibu janji

rin itu." Gadis remaja itu menghapus air mata yang membasahi pipi ibuny

h, Bu," sahut sang

, mencurahkan segala sesal dan

anlah waktu yang sebentar, terlebih bagi anak-anak seperti mereka. Untung saja Aira memiliki sulung yang cekatan dan

mulai berjualan gorengan, ia juga menerima pesanan pemb

annya ya, Bu." Aira menggeng

igihanmu, Ra. Aku tidak b

at pun mulai kembali memancarkan aura kecantikannya. Ditambah tubuh yang tinggi semampai me

u. Nanti Bu Fatimah coba ya, kalau enak akan aku jual untuk menambah va

banyak, aku akan mencobanya n

ersemangat sekali, ia langsung menyiapkan bahan dan mulai mengolah

capek, Bu. Nanti I

udah bisa perhatian sama ibunya. Jangan-jang

u-malu membuat Aira terbahak karena

Sayang. Bahagiakan Ayah dengan amal salih dan ilmu yang bermanfaat. Inga

nggak pacaran kok." Amar

u percaya, ibu cuma

obrolannya dan kembali melanjutkan

suami yang hanya cukup untuk makan. Sebenarnya sudah sejak lama Aira berencana ingin berjualan kecil-kecilan unt

unggung keluarga terlalu cepat, bahkan ketika ia bel

ini," gumamnya. Namun Aira tetap menjalani pekerjaan barunya sebagai pedagang ku

ia bertekad ketiga anaknya tidak akan pernah mengal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka