icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
LUKA HATI SEORANG IBU TIRI

LUKA HATI SEORANG IBU TIRI

icon

Bab 1 Bayi Mungil Anak Siapa

Jumlah Kata:1458    |    Dirilis Pada: 21/08/2024

mukanya ditekuk dan tampak kesal, gadis kecil berus

semalam mengabarkan bahwa hari ini akan pulang dan berjanji akan mengajak mereka jalan-

ersiap menunggu kepulangan ayahnya harus kecewa untuk kesekian kalinya setel

nti kalau sudah selesai ayah pasti pulang,

l menangis terisak-isak, gadis kecil itu berlari masuk kembali ke k

kita keluar jalan- jalan berdua yuk?" Raisa

rrtt-dd

tuk memeluk putrinya. Dalam hatinya berharap panggilan itu

yang ternyata dari salah satu rumah sakit di kotanya membuat seluruh sendi Raisa seak

di depan ruang UGD ketika p

di sini?" tanya suster yang baru

saya Sus,sa

engenai istrinya, satu jam yang lalu sudah melahirkan bayinya den

Raisa terbata-bata, dia menatap suster it

bilnya, mungkin setelah menerima panggilan dari kami, karena istrinya meminta kami unt

h berputar, tubuhnya oleng dan untung saja ada seseorang dengan sigap menangkap tubuh k

i sebelah Raisa sambil menyodorkan sebuah botol kecil yang b

ak ketika wanita itu memega

yang sakit?" tanya wanita i

jawab Raisa lirih, tangi

dengar nama suaminya disebut Raisa baru sadar kal

tempat duduknya, dan sebelum pergi Raisa tak lupa mengucapkan terim

nya terbaring tak berdaya. Kepalanya diperban, wajah pen

berapa pertanyaan yang hendak dilontarkan d

terbendung lagi. Dia meraih tangan suaminya, diusapnya telapak tangan

endengar suara suaminya. Ica ada

" sahut Raisa pelan, dia mendek

rbata-bata. Tampak gurat kesedihan dan pe

a," jawab Raisa, Salina adalah kakak sulung A

Azizur tersendat-sendat, air m

tirahat biar cepat pulih," tutur Raisa dengan lembut, dius

uk sesuatu di atas meja kecil yang terletak di sebelah tempatnya berbaring. Mata Raisa

arna hitam miliknya, dan gemetar jari-jemari tangannya semaki

wanita dengan tangannya yang semakin gemetar. Bibirnya bergerak-gerak seperti he

gan nanar. Karena tak sanggup lagi untuk melihatnya, dia menutupi wajahnya den

annya. Suasana hening, tak ada suara atau hembusan nafas Azizur, Raisa menurun

isa ter

ejam, ponsel yang tadi dalam genggaman

gkan tubuh suaminya sambil memanggil-manggil namanya, suaminya tetap diam

kter yang baru saja memeriksa kondisi Azizur,

ayang terhadap pak Azizur, kami turut berduka cita," ujar dokter itu dengan

r itu mengurus jenazah Azizur, mereka men

ng. Dan ketika tempat tidur di mana jasad suaminya terbaring bergerak keluar,

kedua suster dan p

duli dengan orang-orang di sekitarnya, dia ingin berlari mengejar mereka yang

iri Raisa, dalam dekapannya ada bayi perem

natap keluar ruangan. Lalu suster itu menyent

ggalnya bapak Azizur, dan ini anaknya pak Azizur,

gsurkan bayi mungil itu padanya. Dia menggelengkan kepa

a bayi mungil itu. Mengingat pengkhianatan yang telah dilakukan sua

an tanpa memberi tahu kami, beliau meninggalkan bayinya dan ini," u

rtas itu dan memb

, terutama ibumu. Oleh itu terpaksa saya pergi, tolong jaga dan sayangi Ziana walaupun kehadirannya tak di harapkan. Ziana darah d

sih atas

E

elah membaca surat tersebut.

au mas Aziz meninggal," gumam Raisa sambil melipat ke

ap suster Yulia sambil menyerahkan baluta

nggak mau Sus! Ini bukan anak say

gai suster cantik yang sabar itu tampak menghela nafas panj

rawat bayi cantik tak berdosa ini..." suster Yulia sengaja m

, dalam hatinya timbul perasaan iba, tapi di sisi lain hatinya merasa sangat saki

osa ini ke panti asuhan," ucap suster Yulia dengan nada tegas, karen

ut Raisa pelan, dalam diam dia mencuri pandang ke arah bayi mungil itu, dan sa

rgi dari hadapan Raisa tanpa sepatah kata pun, sambil berjalan didekapnya

biar ibu yang menjaga dan merawatmu Nak," ucap sust

Suster!

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka