Kaum Terakhir (Pembalasan Dendam)
aga
Dia tidak tahu sudah seberapa jauh dia terbang mengikuti cahaya kebiruan yang berhasil membuatnya tertarik. Kaki jenjangnya melangkah mencoba mencari sesuatu yang sejak d
a. Sedikit mengibaskan api yang menempel pada jubahnya. Hingga suara raungan yang menggelegar, memecah langit malam membuat Kyana mengalihkan pandangannya ke depan. Beber
hnya-menandakan bahwa dia tengah tertarik akan sesuatu. Dan na
indar. Untuk beberapa saat gadis itu memilih untuk menghindari serangan naga itu. Dia ingin mengamati sejenak hewan yang dianggap sudah punah itu. Dia cukup
hewan legendaris sepertimu
ahan pohon. Dia masih dibuat penasaran akan kemunculan hewan tersebut. Pasalnya jika kaum l
ndaris. Tetapi, entah mengapa jiwanya terusik ketika hendak melayangkan serangan kepada naga itu.
aa
i tubuhnnya dengan jarak sedekat tadi. Mengenyahkan pikirannya yang mulai bercabang dan berujung tidak bisa memf
garah kepadanya. Netra legamnya menatap tajam manik biru sang naga, menc
aap
a menggulung tubuhnya-lenyap. Gadis itu tentu saja terbingung-terbingung denga
emukanmu
naga hitam yang kini menunduk kepadanya, seolah memberikan penghormatan
erang anda, Ratu. Saya tidak tahu bah
ya sejak awal bahwa naga di depannya bukanlah naga pada umumnya. Ada sesuatu yang membuatnya
ang meng
a Yu
ak
uk mencarinya? Seingatnya Kakek Yulian tidak pernah menceritakan perihal n
ulia. Saya siap menjaga anda sesu
*
nkah sangat berbahaya jika beliau pergi sendirian ditambah hari sudah larut malam begini
menunggu kepulangan Sang Ratu. Sedangkan Orxphulus hanya bisa berkoak. Dia memang telah mengubah wujudnya menjadi burung gagak. Sudah satu jam juga dia mengeliling
sal," sungut Archeros membuat Orxphulus merotasikan bola matanya jengah. Padahal yang meny
omelan Archeros yang tidak kunjung berhenti. Dengan ketus dia berkata, "Daripada kau berjalan mondar-mandir membuat mataku
juga sudah gatal sendiri sekaligus cemas dengan ratunya. Sepasang sayapnya telah
ana kamu,
i kecil lalu memeluk tubuh gadis mungil yang berhasil membuat keduanya cemas bukan main. Kyana untuk sejenak tersentak, tubuhnya bahkan limbung ke bela
aja? Anda membu
g sejak tadi karena anda perg
uktikannya. Membuat sudut bibir gadis itu terangkat sedikit. Bersyukur memiliki dua laki-laki yang selalu siap menjaga
erisik. Biarkan R
dengan manik biru menghanyutkannya itu menatap datar dua pengawal setia Kyana. Orxphulus berdecih ketika menyadari tangan kanan laki-laki
sentuh r
ergantikan dengan ketegangan dari ketiga laki-laki tampan itu. Kyana yang melihat itu melipat kedua tangannya di baw