Kaum Terakhir (Pembalasan Dendam)
TER
asmian
t, menuju ke sumber suara. Di belakangnya, Orxphulus dan Archeros setia mengikuti. Walau tak ayal, ada rasa takut di
ntu penghubung ruangan istana dan halaman istana itu terbuka, terlihatlah beberapa monster mengerikan yang telah memenuhi hala
ng disambut dengan raungan monster lainnya. Seakan menyambut kedatangan gadis it
n kalian," uca
ubuh manusia dengan kulit hijau itu mengeluarkan suaranya seakan berbisik–walau tidak bisa dikatakan berbisik seb
eh Orxphulus. Dirinya juga tidak mengerti apa yang dikatakan pemimpin Orx itu terhadap ratu mere
sampaikan. Wajahnya mengeras, ketika mengetahui apa yang menjadi alasan para monster itu mendatang
edebah!" g
sapnya lembut tanpa merasa jijik ataupun takut. Setelahnya, Orx terse
mengatasi hal ini." Suara lantang Kyana langsung dituruti oleh p
arang sekali Orxphulus dan Archeros lihat. Mereka pikir, mereka tengah dikepung oleh para monster saat mengetahui kedatangan mereka. Teta
aku kembali." Suara Kyana membuat kedua laki-laki tampan
a selanjutnya membuat keduanya tidak bisa berkutik. Ber
ang Muli
n ketiga pasang sayap hitamnya lebar-lebar, selanjutnya melesat dengan begitu cepat. Tujuannya s
a pusat sangat jauh. Tatapan matanya terus menajam. Gerakan angin yang menabrak tubuh
a pusat. Ketiga pasang sayapnya kembali terlipat, sebelum akhirnya menghilang. Dia mendengus
buat kagum ketika para prajurit di sini masih memperlakukannya laya
an Yang Mulia Lord,"
i mereka menjawab, "Baik akan kami sampaikan kepada Yang Mul
awab cepat
mpai menghasilkan bunyi bernada dari heels yang dia kenakan ke lantai jalan utama. Ditambah tatapan dari para warga yang mulai
a kepada lord kembali terlihat. Dengan sedikit membungkuk prajurit i
Dengan langkah tegas, dia segera menuju ke aula utama. Tatapannya yang datar dengan aura ya
terakhir kalinya dia berada di sini. Hingga akhirnya pintu besar emas bercorak sepas
endapati sosok laki-laki yang tengah duduk di samping sang raja tidak jauh darinya. Pangeran Nathan. Laki-laki itu membalas menatap tajam Kyan
, membuat para pemimpin kerajaan lainnya ikut berdiri menyambut kedatangan gadis i
Benar begitu bukan?" tanya Kyana pelan, menyindir lembut
di dekat singgasana Sang Lord. Terdapat lambang di atas sandaran bangku itu. Sebuah gambar bintang berw
nda," ucap Sang Lord membuat Kyana
ni. Dari kaum elf, fairy, kurcaci, mermaid/merman, vampir, werewolf, demons, penyihir, kegelapan dan sang lord sendiri. Ta
kita mulai r
Termasuk Kyana, gadis itu memilih mengesampingkan dulu tujuan awalnya datang ke
kehadiran para monster yang semakin meresahkan para penduduk mereka masing-mas