icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kaum Terakhir (Pembalasan Dendam)

Bab 5 Salah Jalan

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 30/06/2024

TER

alah

ni mengarah tepat ke arah gadis bergaun hitam itu. Tatapan tajamnya membuat siapa saja yang menatapnya seketika menunduk, atau membuan

emimpin kerajaan lainnya semakin menunduk. Walau di dalam hati mereka, rasa kesal serta ing

entar. Kita belum mengetahui

dengan surai berwarna pirang itu membuatnya terlihat semakin cantik. Ditambah dengan kulit bersih dan

melihatnya akan terpana. Karenanya sang raja yang berada di

terburu-buru dalam mengambil keputusann

a yang sempat tersulut. Perlahan kabut itu berangs

seraya memberikan sedikit penghormatan

g telah diatur sebelumnya, para monster diciptakan untuk menjaga ekosistem alam. Dengan kata lain menjaga keseimbangan dunia

esi yang ditampilkan para pemimpin kaum lainnya. Kebanyakan

menatap lurus ke depan tanpa menatap sedikit pun ke arahnya. "Walau tidak bisa dipungkiri bahwa penciptaan mereka memili

Kalau begitu kita musnahkan saja para monster, Yang Mulia Lord. Ki

tang mengucapkan kalimat itu. Decihan pelan keluar begitu saja dari bibir gadi

in. Bahkan ada yang menambahi, "Jika kita masih mempertahankan kehadiran para monster itu di dun

memang sepertinya memiliki dendam tersendiri. Terlihat darinya yang tersenyum mirin

nya pembasmian para monster. Membuat Kyana yang mendengarnya terasa panas. Bahkan kedua tangan gadis itu suda

u membuat Kyana semakin geram, dia tidak percaya bahwa bibinya pun kini tidak lagi mendukungnya. Jika para monster dibasmi lalu apa gunan

a kericuhan yang tercipta seketika hening. Sang lord menghela

an Anda, Ratu K

nya akan ditolak mentah-mentah oleh mereka. Jadi, daripada dia harus berkata panjang-lebar tetapi berujung sia-sia, Kyana mem

" Kyana menjawab datar. Giginya

ini, jangan salahkan saya jika mereka kembali terbang

*

a yang semula formal berangsur berubah menjadi sedia kala. Dia baru saja memberikan perintah mutlak kepada para monster ya

geras ketika melihat senyum miring dan

ahnya yang semakin bergejolak, ingin segera dikeluarkan. Tetapi karena ti

a sekalian dapat kembali ke kerajaan masing-mas

k, memberi hormat kepada raja dari segala raja itu. Setelah sang lord pergi dari ruangan bersama dua p

ama menuju kehancu

satu pemimpin kaum yang kini berdiri bersedekap dada, menatapnya remeh. Jubah d

terkekeh kecil seraya menggelengkan kepalanya pelan.

h masam. Puas akan tindakannya, Kyana kembali melanjutkan langkahnya. Melewati ratu penyihir itu deng

us geli mengingat tingkah pemimpin kaum penyihir itu. Sejak awal

gia, hingga tanpa sadar kau

endongakkan wajahnya. Wajahnya seketika memerah tipis, mendapati

ia sala

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka