icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kaum Terakhir (Pembalasan Dendam)

Kaum Terakhir (Pembalasan Dendam)

Penulis: Kynara
icon

Bab 1 Pembantaian

Jumlah Kata:951    |    Dirilis Pada: 30/06/2024

TER

emba

mengirimkan waba

nyelimuti tubuhnya. Walau begitu wajah tampannya tidak bisa dipungkiri. Bahkan, banyak dari wanita bangsawan diam-diam menga

i semua ini k

rlalu tamak! Jadi mungkin saja ini salah sa

g yang menghadiri tempat lapang itu. Membuat sang laki-laki yang kini dir

mua kaum

mereka

ann

ug

ya dipegal di hadapannya. Bahkan, rakyatnya tidak diberi kesempatan untuk me

membuat semua atensi mengarah kepadanya. Tatapan takut kini dia dapatkan, tidak ada lagi cacian atau bahk

berikan izin kepada kalian kaumku untuk mengeluarkan seluruh ke

i berbagai sisi membuat mereka yang sejak tadi berseru menginginkan kematian dari salah satu kaum itu panik. Terlebih ketika sang raja kegelapan mulai mengelu

mereka

u terjadi. Peperangan antar kaum tidak bisa terelakkan

*

jadi. Kini semuanya tampak damai. Para kaum berlalu-lalang, sali

Gadis itu hanya mampu melihat dari jendela kamarnya, menatap datar orang-orang yang berlalu-lalang di baw

a izin terlebih dahulu. Keduanya dengan serempak menunduk, setelah sampai di belakang

manggil Anda," ucap salah

leh dua pengawal tadi. Dagunya terangkat, tatapannya lurus ke depan. Langkahnya terdengar tegas, hingga su

aura yang dimiliki gadis itu. Tetapi, rupanya semua itu tidak membuatnya terganggu. Dia terus melangkah menuju ke pintu gerbang besar b

na memasuk

itu terbuka, mempersilahkan sang gadis untuk masuk. Dengan mantap, gadis itu terus melangkah menuju ke tengah au

aja dari segala raja yang duduk di hadapannya. Setelahnya dia kembali menegakk

" Pertanyaan sang gadis membuat para pet

atu petinggi memperingati sang gadis. Tetapi rupa

kat tangan kanannya, memberi titah agar para petinggi ke

mu bahwa kau mulai sekarang akan dikembalikan ke ker

i syarat untuk memegang kerajaa

a rakyat pun tidak kumiliki setelah pembant

g sekal

telinga gadis itu. Walau begitu, dia masih bersikap santai. Dia

n terjadi jika ayahmu meng

r

a menabrak dinding dengan begitu kuat. Semua orang yang ada di ruangan itu seketika mem

n?" Walau begitu Sang Lord masih

jaran untuk si peludah, Yan

au

arah. Bahkan, sudah mulai mengeluarkan kekuatannya untuk menyerang gadis itu. Tetapi, dengan santa

nggi itu kembali duduk di bangkunya dengan wajah terteku

ut berdiri. Dengan menatap tajam gadis di hadapannya, dia berucap, "Dengan ini k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka