49 Hari Bersama Tawanan Sexy
menatap tajam
mara sudah berjalan lumayan jauh dari rumah besar itu, tapi tetap saja yang dapat dia lihat hanya lautan. Ada beber
cari ani-ani sana! Kenapa harus culik
li hanyalah makan siang kemarin. Dengan perut kosong Tamara berjalan jauh
Sial!
k malam itu. Dia punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Kalau dia menghabiskan banyak
Bagaimana lagi, walaupun dia bisa keluar dari sini hidup-hidup tetapi harus kehilangan
uar dari sini pun, pekerjaan di London sana pasti tetep le
i rasanya Tamara ingin mengeluh, meratapi hidup. Baru saja dia bisa merasakan bahagia setelah meraih mim
ng entah ada di mana. Karier yang dia bangun setelah memeras keringat, darah, dan air mata bisa saja l
k masalah walau dianggap gadaiin jiwa ke iblis
ue nggak pernah ngeluh walau nggak punya orang tua! Gue-" Tamara terisak. "Gue ba
rangkak ke daratan. Gaun bawahnya sudah basah oleh air laut. Kakinya yang tanpa alas terasa dingin
lanjutkan, suaranya
ang mengepalkan tangan kuat. Kakinya yang sama tak beralas itu melangkah tanpa suara mendekati
anyanya. "Mataha
erada tepat di sampingnya. Melihat itu Tamara mengger
Stop lakuin ini! Kalau lo emang mau celakain gue, bunuh aja langsung! Gue ng
menatapnya tanpa emosi. Pria itu terlihat begitu tenang, layaknya danau di
b gue! Lo punya mulut,
h tertiup angin. Dia menunjuk Jeff yang me
tetap terus berlari. Dia sudah berada begitu jauh dari istana Jeff, maka dia akan berlari lebih
Kaki panjangnya melangkah menajuh dari tepian pantai, mendekati dinding sebuah bangunan yang terkunc
anya mengangguk hormat, sebelum kemb
n gadis cantik itu tertawa bersama, berkeliling pantai sambil berboncengan. Dulu, gad
..
itu. Mungkin gadis itu sudah melupakannya. Namun, dia berjanji, akan membua
u cuma jadi kenangan