49 Hari Bersama Tawanan Sexy
i dan bahkan tak tergoyahkan oleh tiupan angin. Saat hidung mancung yang terpatri ind
panggil se
aran. Dia membawa langkahnya mendekat ke meja bar sambil berusaha menghindar dari tubuh para pria yang berusah
an berambut pirang itu menguar, membuat Tamara menutup h
komenta
jah Shakira, tapi perempuan itu malah memic
Justin Bieber, tu
elunjuk temannya itu mengarah. Saat yang tertangkap matanya adalah seorang p
ya Tamara pada bartender pria mud
is melihatnya. Dia kembali menatap Shakira yang kini menjatuhkan kepala ke atas meja bar. Kelo
, gimana gue bisa ngangka
menyadari raut kesal perempuan itu, kecuali sepasang mata yang mengawasi sejak kedatangannya. Pria denga
enatap lurus perempua
.
ne menempel di telinga kirinya, membuatnya bisa menangkap dengan jelas tawa renyah Roger, tuna
ang tawa Roger lagi. Dia melirik temannya ya
an, by?" tanya Roge
-bisa mobil kita melayang nyium s
Kenapa tadi nggak telpon
a segera memutar setir membuat mobil berisi dua kursi itu berubah arah. Jalanan yang dia
a udah pulang
r embusan napas be
mu mau teleportasi dari London ke sini g
g?" Di akhir kata Roger sengaja
t! Udah, lanju
Semua aku laku
bentuk segaris senyum indah. Rasanya seperti ada kunang-kunang yang berterbangan di d
Mentang-mentang enam
oh
gu apalagi ucapan manis
ya kita udah nggak kete
kalian ti
umam tak jelas. Tamara juga bisa mendengar suara ket
gannya yang sepertinya malah melamun. Dia
gga
lagi, lebih tegas. "J
di sana, atau dia akan diberi 'hadiah' karena dianggap sengaja bertingkah
sih belum bisa pulan
. Shakira di sampingnya hingga terdorong ke depan,
sud
perusahaan, lebih besar dari yang kemarin.
u nggak?" Tak tagi ada panggilan sayang, Ta
. Ini dilua
mematikan mesin mobil, tak ingin ada
ih besar. Pihak dalam pun kayaknya ada yang
kamu, Roger. Aku ngga peduli! Yang a
gelap di depannya, seakan-akan sosok laki
in dari kamu. Aku cuma ngasih tahu
batal?" potong T
yahut, perempuan i
Tersera
elampiasan. Shakira yang terlelap di sampingnya membuat Tamara tak bisa berte
h mobil hitam dengan kecepatan rendah berhenti di belakang mobilnya, Tamara sama sekali
hitam itu mendekati mobil Tamara. Dia mengetuk kaca mobil Tama
i balik topi. Dia melirik dari kaca spion, mendapati sebuah mobi
p suara ser
alam dirinya sebelum membuka pintu di sampingnya. Setelah melepas sa
, Pak
tengkuknya keras, membuat Tamara terhuyung dan jatuh ke aspal basah be
yang bisa Tamara lihat adalah senyum miring di bibir yang