49 Hari Bersama Tawanan Sexy
ng selambu. Dia sudah hapal pemandangan ini. Kamar asing yang terpaksa dia huni. Wal
a kepala ranjang. Dari balik jendela dia bisa melihat langit gelap lewat sela-s
benar-benar tak bernafsu walau hanya menelan minuman. Kepalanya penuh ol
buka tanpa dike
ormal abu-abu, membuat Tamara terkekeh melihatnya. Dia tak menampik bahwa Jeff me
. Dia sudah lebih tenang
alihkan pandangan, lebih tertarik pada lemari kaca berisi puluhan gaun indah. Jeff tak berni
lam. Semuanya
lam. Tamara tersenyum miring, kira-kira makan malam seperti apa yang Jeff siapka
o dulua
an alis bertaut. Sontak Tamara balas menyipitkan ma
i menatap Tamara, Jeff mengangguk kecil sebelum pergi. Bahkan saat h
," uc
itu tak segan untuk berteriak di depan wajahnya. Tapi kali in
dia s
arah, Jeff berharap perempuan itu nanti ahirnya akan mau mendengarkan dirinya. Namun,
.
ntuk menunggu Tamara yang tak kunjung terlihat batang hidungnya. Karena perempuan itu sudah men
i pegawainya terdengar. Jeff merapikan tuksedonya, memasang senyum kecil
hitam putih, Tamara melangkah anggun keluar. Rumah bak istana itu membuat Tamara terlihat layaknya
sebelumnya, terdapat lubang kecil di kedua sisi pipinya. Tamara termenun
mengulurkan tangan, senyum mas
. Pria itu terlihat begitu gagah dibalut tuksedo yang pas d badannya. Rambutnya tersisir rapi, terbagi k dua sisi memperlihatkan
saan kagum akan paras yang kini Tamara rasa. Tapi seperti rasa haru ketika melihat kekasih hati y
ra dengan kernyitan di
embut dan halus itu mendarat di atas telapak tangannya, bagaimana mungkin Jeff tak te
. Duduk
, ada belasan lilin dalam wadah kaca yang mengelilingi mereka, juga karpet merah yang ta
as di permukaan air. Langit yang terhampar luas menunjukkan corak biru berhias kerlip bintang. Malam y
membalas tatapannya, se
arah?"
akan melanjutkan sandiwara pura-pura polos sampai akhir. Ternyata pria it
mata lo, apa gue kelihata
yang tersimpan dalam mata indah perempuan itu. Tamara ingin lari, membuang muka seperti se
ng. Setelah itu aku nggak akan ganggu atau muncu
, membentuk senyum yang berha