My Another Boss
e ruang
gas yang diberikan. Namun, sayangnya keberuntungan cukup sulit un
andra terpaksa mengikuti langkah Darren di belakang, meskipun kakinya terasa begitu berat. Berjalan melewati lorong dan mena
," katanya kepada seorang wanita
lirik Diandra sebentar. Tatapan keduanya bertemu sebentar, lalu wanita
untukmu," ucapnya
es
intamu pergi ke minimarket
ata ke arah lain, "Aku suda
g mau saya bicarakan b
sekarang, kedua matanya begitu tajam seperti akan menikam kapan saja. Dia mengambil sesuatu dari dalam
tkan dahinya, "Mm
s di situ, kabarin kalo semisal ka
udah ada nomorku
okok dan bahan makanan di sana yang tentunya tak ada di di minimarket. Diandra mula
arus ke m
dulu, baru ke swalayan s
, "Kerjaan dia selama i
al lagi,"
an kepadanya," p
bekerja," ucap
ari ruangan, di dekat pintu sudah ada asisten Darren yang menunggu. Meskipun keduanya saling bertatap sebe
yang agak panjang sampai ke ruang tempatnya bekerja. Beberapa orang tampak mengobrol sa
iandra, "Kamu gak kenapa-kenap
Jadi aku baik-baik aja," jawa
gsung sama Pak Darren?" tanya Ri
ang pekerjaan paruh waktunya apalagi tentang Juan. Diandra pun berpikir keras, "
ang mengurusi
"B-Begitulah, aku rasa dia cuman m
ra meminta ruang untuk dapat mengerjakan pekerjaannya kembali, "Ada baiknya kalian lanjutin, sebel
pat masing-masing. Diandra dapat bernapas lega sekarang. Dia kembali melan
bareng gak?" tanya seoran
a ke dalam tas, menoleh ke samping, "Mm, g
g, kok. Ada yang l
ng, "Enggak, tap
urkan tangan, "Oh ma
a sambil membalas senyuma
ajakannya. Umurnya tidak jauh berbeda dengan Diandra,
?" kata seseorang setelah
ucap Tio setengah berbisik sambil m
carakan sesuatu tentangnya. Namun, Diandra tidak mau ambil pusing dan be
h berhasil keluar dari sesaknya ruang lift, Diandra berjalan cepat keluar dari gedung. Kedua mata mencari-cari minimarket terdekat yang ad
tor yang berlalu lalang, Diandra sampai di depan minimarket. Seseorang yang memakai kacamata hitam dengan jaket hoodie biru mudanya serta celana
ai?" tanyanya s
beberapa menit aku turun dari gedung atas sana terus turun ke sini. Seenaknya kamu bilang 'baru sampai?'. Orang
cepat mungkin buat datang ke
aja kamu gak akan potong ga
merasa geram dan sudah siap posisi memukul kapan saja. Raut wajahny
Juan dari balik pi
dengan senyuman and
iberikan Darren. Sementara itu, Juan malah asyik memilih minuman di
Vanila, melon, o
ingat ada catatan berbagai macam susu dalam daftar belanjaan. Apa yang dia tahu hanya beberapa ba
mau dibeli satuan,
ali coklat
ria itu akan memilih minuman beralkohol di samping lemari pendingin ini. Nam
ke swalayan
idak berjalan di dekatnya berbalik. Berdiri di hadapan Diandra yang nampak
tu," jawab Diandr
ngetahui catatan itu, "Kalo
aku tanya s
a sebentar kemudian
rren selama ini sebag