My Another Boss
yar kaca untuk melihat di belakang. Juan menyunggingkan bibirnya, tatapan mat
an mereka berdua terkikis oleh jarak, udara makin panas ketika wajah mereka hanya beberapa
ra sulit untuk mengalihkan pandang
eseorang sambil bersembunyi di gang kecil itu,"
ja hampir usai. Diandra bergegas beranjak keluar mobil, serta menggunakan ponsel sesuai ar
gga supir taksi itu bertanya, "
memajukan tubuhnya dengan kedua tangan salin
daerah sini, apa pacarmu baik-baik aja t
a bermata coklat ini hanya tertawa kecil untuk dapat menjawabnya. Dia menyandarkan tu
u ini, Anda repot-repot jemput k
m lebih lama, "Apa maksud
a tangannya di depan d
pesan adalah orang yang berjanggut. Apa
h cepat, "Merusak? Kayaknya
gup, Pak," ucapnya s
us diperbaiki, apa Bapak gak ada niatan
r, "Pertanyaannya buat
menyuruhmu, maka aku akan membuat harimu cukup nyam
buk pengaman secara perlahan, pria itu mematikan mesin mobilnya. Tangannya meraih sesuatu
gak bisa jawab," katanya sambi
pria di hadapannya memegang erat senjata apinya, "Sayang sekali," ucap Juan sambil menggeleng
tuk menggerakkan jari-jemarinya sampai dia menjatuhkan senjata apinya ke bawah. Kaki Juan
epan hingga dia tersungkur. Kedua tangan yang terbebas dari Juan, membuat pria itu meng
ng memukul bagian perut dengan serangan tangan pisau. Kemudian Juan bangkit dan berpindah posisi ke kur
l Juan. Namun, pukulan itu berhasil dibelokkan oleh Juan. Dengan sigap
ik dalam mobil. Darah mengalir dari p
kepala pria itu dan
u, kini tangannya memegang kepala pria di dekatnya, "Siap
tahu aku yang mengganti supir tak
ercuma, buang waktu. Aku serahkan
raba sesuatu di bawah. Pria supir itu seolah mengambil kesempatan dengan merangkak keluar mobil, m
loh?" tanya Juan dengan nada layaknya or
kata Juan yang kemud
, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku hoodi
arena aku kurang suka mengotori tanganku jika Anda
sil menghindar dan menendang bagian belakang lututnya hingga pria itu hampir terjatuh. Tidak
si yang akan ku kirim. Selain itu, amankan orang babak belur di sini. Lak
beralih ke arah gang kecil tak jauh darinya, "Ak
adalah kontra
balik gang kecil itu. Dia menatap seorang gadis yang nampak
a menenangkan Diandra d
k J
Diandra menatap dengan mata terbelalak. Perlahan pun dia memenangkan dirinya
dra begitu terbata-bata dengan tangannya ya
, "Tenang, Diandra. Aku sudah mengurusnya,
ra yang baru keluar dari gang mematung,
ke apartemen," a
tai, di lain sisi Diandra masih syok de