icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Alisha: Wanita yang Kau Sia-siakan

Bab 5 Anak manis itu Nana

Jumlah Kata:1286    |    Dirilis Pada: 09/06/2024

cap buatannya. Dia membawa piring yang telah ia isi nasi, juga piring berisi lauk yang masih mengepulkan asap

aupun makan malam hangat penuh tawa. Rama terlalu sering pulang tengah malam dengan alasan jadwal shooting yang

pikirkan. Namun, kenyataan berhasil menamparnya. Rama bukannya tak bisa memberinya kabar, dia hanya tidak i

a sisa setengah. Mengenang luka hanya akan membuatnya menderita. Aka

Al

mbersihkan sisa makanannya, dan menyimpan lauk yang tersisa. Setelah mencuci dan menger

Dia lupa mengaktifkan nada dering, sehi

langsung menjawab panggilan Alisha. Setelah saling mengucap sala

, beb. Lo bisa langsun

linga Alisha. Sontak dia menjauhkan ponsel dari telinga

a,

dah bisa kerja? Langsung sor

y sitter, Beb. Kasihan anakn

dah, bahkan langsung bisa bekerja dua hari setelah pembicaraannya dengan Yaya. Namun, mengingat y

Ya. Sore

im alamatnya, ya?

i berdoa agar jalan yang ia tempu

.

a. Dia hanya perlu mencari rumah dengan nomor yang sama. Hingga, matanya menangkap sebuah rumah yang modelnya

seragam satpam rumah pada umumnya. Setelah Bapak itu membuka gerbang, Alisha langsung mele

Pak. Benar ini r

yang mau jadi b

apak itu maksud. Tak ingin bertindak kurang ajar, Alisha mengulum bibir untuk men

Alisha sengaja mengubah penyebutan baby sitter. Ia tak ing

eng. Saya satpam di sini. Nama s

ka lewati sangat luas. Ada banyak pot yang berisi tumbuhan, entah bunga atau daun d

tuan bilang udah nemuin

g lain. Ia tak ingin kualat dengan orang yang lebih tua, tapi Alisha memang mudah tertawa.

unya ibu, eh sekarang di tinggal pulang kampung

mnya menahan tawa. Ia berharap, nanti Pak Parno akan berhenti menyeb

suk. Saya panggi

menggaruk kepala yang tertutup kerudung. Dia tak bisa masuk begitu saja walau sudah dipersil

ni. Ditunggu S

Rama juga mewah, tapi rumah satu ini jelas tak bisa dibandingkan. Alisha harus mendongak kalau ingin melihat atap karena sangat tinggi. Lampu gan

en

. Dia segera memasang senyum pada wanita y

ni. Neng, yang mau ja

u. Saya

saya kalo dipanggil bu,” gurau B

aja. Tuan Damar sama non

njawab seadanya Samb

Neng,

fa yang empuk setelah Bi Suti duduk terlebih dahul

uti menyipitkan mata, berusaha mengingat temp

membenarkan pengucapan asing yang keliru. Lagi pula, itu bukan hal yang w

a pulang kampung. Makanya tuan Damar sekarang sering pulang

ikut tertawa saa

berapa detik, seorang Pria tinggi muncul di ruang

iak anak kecil den

berdiri, dis

Non Nana, gimana tadi main

an. Anak perempuan itu mengerucutkan bibir lucu. “Playzone, Bi

agi, kan. Hehe, m

u pada Alisha yang berdiri dalam diam. “Itu siapa, B

stiker Non

sitter, Bi,” ralatnya dengan pen

Merasa ini saat yang tepat, Alisha melangkah mend

amar kerja sebagai ba—pengasuh di sini.”

e yang mau j

gkok, menyejajarkan tinggi dengan gadis cilik itu.

.” Senyum mengembang

. Kayak

n, sedangkan tubuhnya ia ayun-ayunkan ke kanan dan ke kiri. Damar hanya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka