Alisha: Wanita yang Kau Sia-siakan
amai. Hingga taksi online yang ia pesan berhenti tepat di depannya. Kini, perempuan yang sedang duduk nyaman di dalam taksi itu sudah resmi berpisah
itam berada di genggamannya, Alisha mengulas senyum tipis. Terdapat pesan dari Yaya, teman semasa SMA-nya. Yaya mendengar berita perpisahan
u. Benar, selang lima menit taksi yang ia tumpangi berhenti. Alisha segera turun, mengucap terima kasih setelah memb
ha
mal tengah melambaikan tangan. Dia Yaya. Dalam hitungan de
Yaya dengan sen
gkah cepat menghampiri tempat duduk Yaya. Yaya segera berdiri menyam
emang brengsek banget!" celanya,
elik. "Ya,
sampingnya. "Gue Cuma ngomong sesuai kenyataan, Sh
atu-satunya yang masih berhubungan dengannya, ia tak enak kalau harus menyembunyikan kenyataan darinya
a. Yang gugat
ti, nggak mungkin problem-nya ada di lo. Gue bilang juga apa, brengsek itu Cowok
erai, karena nggak ada kecoco
dia datang di acara penghargaan sam
h. Lupain aja. Aku nggak papa,
pudar itu. Yaya menyandarkan punggung pada sandaran k
. Kata
a memang tak tahu alasan utama di balik perceraian mereka. Namun, Yaya selama ini sudah menjadi saksi bagaimana kehidupan pernikahan y
ah Alisha, membuat Ya
esen makanan? G
juga minuman yang memang Alisha suka pada pegawai kafe. Setelahnya mereka sibuk me
Kurang sopan. Berbeda dengan Alisha, Yaya masih banyak bicara bahkan saat sesuap penuh pasta berada dalam mulutnya. Alisha tak mempermas
kafe yang mengambil piring kotor mereka. Yaya sudah sibuk dengan ponselnya, mungkin membalas pesan dari teman atau ko
a, melihat tatapan Alis
u tadi kepikiran s
ya bertaut. "
yum, rautnya berangsu
Sha. Emang
nggak mau balik ke kampung dan malah bebanin orang tua aku lagi. Aku pengen l
um perlahan terukir di wajahnya.
menga
. Bos gue di kantor la
y si
Atmaja. Putra tunggal keluarga Atmaja. S
ia siapa aja aku nggak
n keluarga Atmaja. Sering dimuat di koran. Kadang j
gga
lo mau nggak? Kayaknya satu minggu yang lalu d
a masih
hun, deh. Kasihan Sha, tapi masih kasi
ng." Alisha memuku
ini dari bayi diurus pengasuh. Eh pengasuhnya malah pulang kampung, nggak tau kenapa, makanya butuh p
potong Alisha gemas.
ue info-in ke Pak Damar. Pasti langsung di acc, kan ja
tu susah. Takutnya nanti aku bikin sa
ka anak-anak, pasti gue udah maju duluan. Tapi, lo kan tau sendiri, gue baru denger s
bakteri? Kamu i
k Pak Damar nggak ada yang urusin. Bapa
apa pun mereka, Alisha tak pernah marah. Maka, mendengar ucapan Yaya tentang anak bosny
a kalah jauh! Jauh nya jauh banget, Sha. Kaya
lotot, membuat Yaya m
u,
untuk memilih-milih pekerjaan. Kesempatan tak datang dua kali. Di Ibu kota, ada banyak orang yang rela terbak
e kabarin lebi
enggenggamnya lembut. "Makasih ya, Ya. Unt
cantik dan berbudi luhur ini siap memban
nyak orang yang menyayanginya. Rama hanyalah satu dari sekian cobaan yang menimpanya. Al