Alisha: Wanita yang Kau Sia-siakan
n badan tegak dan tatapan mata lurus pada pengacara sang artis, Alisha mengatakan ia tak akan membiarkan rumah ta
atapan penuh luka dari mata hitam legamnya. Alisha memandang lurus tangan kekar sang suaminya, Rama, yang tengah menggengga
idak akan ada media yang terlibat. Bahkan seekor lalat pun mungkin nggak akan
iknya, Alisha. Aku tidak a
n kamu, Mas. Kamu pun tahu, bahwa hanya segeli
ntu. Rama tidak menolak. Dia tidak berani menolak permintaan Ibunya. Sikapnya yang manis selama masa perkenalan membuat Alisha mantap menerima l
tangga. Dan, di bulan ke-6 pernikahan mereka Alisha mendapati sebuah rahasia luar biasa. Dengan kedua matanya dia menyaksikan Rama bersama peremp
lisha? Bisa saja kamu mengatakan segalan
ia memejam sejenak, berusaha tenang sekali
. "Untuk apa aku mela
tanda tangan cantik istrinya itu. Sejak sekitar 2 minggu yang lalu–saat Alis
dari perceraian kita. Mungkin kamu ingin ... balas de
t dicurigai. Padahal yang Alisha butuh kan hanya tanda tangan dari laki-laki itu. Sudah dua jam ia duduk d
kah di sini, aku adalah pihak yang perlu membuktikan ses
raan, Alisha. Tidak ada
dipersulit. Taksiku sudah menunggu sejak
pernikahan 6 bulannya hanya suaminya anggap sebagai beban. Ia bukan wanita yang hanya akan berpasrah dan menerima saat diduakan. Ia hanya wanita bias
yang selama ini ia inginkan. Seharusnya ia hanya perlu menanda tangani selembar kertas itu dan membiarkan Alisha menyelesaikan semuanya. Ia tak perlu khawatir. Alisha buk
ari hidup kamu. Nggak akan ada yang ta
iasanya terlihat lembut. Namun, kini berbeda. Semakin lama Rama menatap mata Alisha, maka semakin terasa pul
tanda tangannya yang terlampau sederhana. Hanya sebuah huruf R dan beberapa lekokkan. Aneh
gan Rama yang dulu pernah ia tertawakan. Tak ia sangka pernikahan yang selalu ia bangga-banggakan kini berakhir miris. Sebuah perse
mam Alisha, te
eraian yang didasari perselingkuhan, tak ada lucu-lucunya. Ditatapnya m
e dalam amplop coklat lalu berdiri. Dia menyampirkan tas di bahu, lalu meraih kedua koper besarnya. Sebelum per
ak satu pun cerita hidup aku yang dii
tertawa saat bahagia dan menangis saat gundah. Sekarang ia akan meninggalkan segala beban masa lal
erti yang pernah ia gaungkan. Ternyata Alisha tak mampu mempertahankan rumah tangganya. Bukan, ia tak ingin mempertahankan rumah tangganya. Ia tak ingin menggenggam ikatan suci y
r suara palu di pengadilan. Dulu, Alisha selalu tersenyum saat berpikir Rama adalah pangeran berkuda yang mengubah hidupn
sha mengukir senyum lembut untuk mengakhiri segala keburukan yang menimpanya saat ini. Tangan kecilnya bergerak menekan tombol di pintu mobil, membiarkan kaca transparan di sampingnya itu berg
. Hingga saat taksi mulai melaju, kelopak tanpa riasan itu perlahan terbuka. Alisha menyandarkan punggungnya yang terasa lelah
ndangan keluar jendela di pinggir jalan di mana terdapat sebuah papan iklan produk kosmetik.
an main Rama. Mereka selalu terlihat serasi. Dalam film, maupun dalam ingatan Alisha. Saat Rama memeluk Rindi sambil membisikk
terangkat menyentuh pipi. Telunjuknya menelusuri hidung mancungnya, bibir tipisnya, hingga garis rahang. Alisha tidak merasa dirinya cantik, apalagi pintar. Namun, buk
Mas. Bahkan dalam pernik