icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Alisha: Wanita yang Kau Sia-siakan

Bab 3 Selembar kertas untuk akhir segalanya

Jumlah Kata:1386    |    Dirilis Pada: 08/06/2024

n badan tegak dan tatapan mata lurus pada pengacara sang artis, Alisha mengatakan ia tak akan membiarkan rumah ta

atapan penuh luka dari mata hitam legamnya. Alisha memandang lurus tangan kekar sang suaminya, Rama, yang tengah menggengga

idak akan ada media yang terlibat. Bahkan seekor lalat pun mungkin nggak akan

iknya, Alisha. Aku tidak a

n kamu, Mas. Kamu pun tahu, bahwa hanya segeli

ntu. Rama tidak menolak. Dia tidak berani menolak permintaan Ibunya. Sikapnya yang manis selama masa perkenalan membuat Alisha mantap menerima l

tangga. Dan, di bulan ke-6 pernikahan mereka Alisha mendapati sebuah rahasia luar biasa. Dengan kedua matanya dia menyaksikan Rama bersama peremp

lisha? Bisa saja kamu mengatakan segalan

ia memejam sejenak, berusaha tenang sekali

. “Untuk apa aku mela

tanda tangan cantik istrinya itu. Sejak sekitar 2 minggu yang lalu–saat Alis

b dari perceraian kita. Mungkin kamu ingin … balas de

t dicurigai. Padahal yang Alisha butuh kan hanya tanda tangan dari laki-laki itu. Sudah dua jam ia duduk d

kah di sini, aku adalah pihak yang perlu membuktikan ses

raan, Alisha. Tidak ada

dipersulit. Taksiku sudah menunggu sejak

pernikahan 6 bulannya hanya suaminya anggap sebagai beban. Ia bukan wanita yang hanya akan berpasrah dan menerima saat diduakan. Ia hanya wanita bias

yang selama ini ia inginkan. Seharusnya ia hanya perlu menanda tangani selembar kertas itu dan membiarkan Alisha menyelesaikan semuanya. Ia tak perlu khawatir. Alisha buk

dari hidup kamu. Nggak akan ada yang

iasanya terlihat lembut. Namun, kini berbeda. Semakin lama Rama menatap mata Alisha, maka semakin terasa pul

tanda tangannya yang terlampau sederhana. Hanya sebuah huruf R dan beberapa lekokkan. Aneh

gan Rama yang dulu pernah ia tertawakan. Tak ia sangka pernikahan yang selalu ia bangga-banggakan kini berakhir miris. Sebuah perse

mam Alisha, te

eraian yang didasari perselingkuhan, tak ada lucu-lucunya. Ditatapnya m

e dalam amplop coklat lalu berdiri. Dia menyampirkan tas di bahu, lalu meraih kedua koper besarnya. Sebelum per

ak satu pun cerita hidup aku yang dii

tertawa saat bahagia dan menangis saat gundah. Sekarang ia akan meninggalkan segala beban masa lal

erti yang pernah ia gaungkan. Ternyata Alisha tak mampu mempertahankan rumah tangganya. Bukan, ia tak ingin mempertahankan rumah tangganya. Ia tak ingin menggenggam ikatan suci y

r suara palu di pengadilan. Dulu, Alisha selalu tersenyum saat berpikir Rama adalah pangeran berkuda yang mengubah hidupn

sha mengukir senyum lembut untuk mengakhiri segala keburukan yang menimpanya saat ini. Tangan kecilnya bergerak menekan tombol di pintu mobil, membiarkan kaca transparan di sampingnya itu berg

. Hingga saat taksi mulai melaju, kelopak tanpa riasan itu perlahan terbuka. Alisha menyandarkan punggungnya yang terasa lelah

ndangan keluar jendela di pinggir jalan di mana terdapat sebuah papan iklan produk kosmetik.

an main Rama. Mereka selalu terlihat serasi. Dalam film, maupun dalam ingatan Alisha. Saat Rama memeluk Rindi sambil membisikk

terangkat menyentuh pipi. Telunjuknya menelusuri hidung mancungnya, bibir tipisnya, hingga garis rahang. Alisha tidak merasa dirinya cantik, apalagi pintar. Namun, buk

Mas. Bahkan dalam pernik

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka