icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Melahirkan Keturunan Untuk CEO

Bab 10 Cinta Yang Terpendam

Jumlah Kata:1736    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

nya Vanzo menatap cucu

ti pengawalnya itu. "Aku mau pulang

kunjung ke rumah. Mana besok saudara kembar kamu

var

esmian kamu dia tidak datan

kal ke rumah Kakek," ucap Aarav pada a

sang kakek. Darah di atas ubun-ubunnya naik saja

n kembali kala Aarav berbalik

uh cucu b

rav katakan," ujar pria jangkung it

angan b

p Aarav menarik Vanzo

an Vanzo. Keduanya begitu serius. Yang satu serius berkata dan yang sa

era meluncur pulang. Bukan pulang ke rumah

eh beberapa pekerjaan. Apalagi atas pengangkatan jaba

at cepat, membelah kerumunan

iran. Ia sudah sampai, membuat Aarav d

an masuk ke

ak butuh makan mala

tiba-tiba menawa

Dan antarkan ke kamar saya," uca

Selain pelayanan yang didapat, makanan pun didapat

ertuju pada pintu ruangannya. Jantun

gan Kinara, hatinya sudah

sukan pin sandi di sana. Membuat

uangan yang ada. Ti

Aarav berjalan menuju kamar Lusi. Dan benar saja, di

buku. Ah mungkin sang adiknya itu habis

. Menatap kedua perempuan yang ma

tat akan hal ini. Sebuah sejarah yang patut dipublikasikan dan diketahu

ta itu jatuh pada Kinara yan

engkur, tapi anehnya kenapa dengkuran i

eleng, terk

t di catat! Dia tertawa

jang. Ia tahu bahwa akan sakit jika tidur seperti tadi. Dengan telaten Aarav me

v hendak menggendong Kina

igauan didasari dengan ucapan yang parau

ggendong Kinara untuk berpindah tempa

e tersebut. Nampak begitu nyenyak, membuat Kinara tidak mera

ngan lembut itu. Menggenggam jari-jemarinya

cinta kamu Kinar...." Aarav menelan salivanya

lama ini," lanjutnya lagi sembari

dak bisa menunjukkan kalau aku cinta kamu. Karena saat aku bi

an. "Aku tidak ingin

ara, mengelus lembut pi

wan tua atau apalah itu. Ingin sekali Aarav tertawa saat itu. Namun karena demi me

ertama kalinya. Wajah inilah yang membuatku harus terhipnotis akan kamu, Kin

dah yang tidak bisa dimili

t cepat. Apalagi tatkala bibir it

semakin mendek

pan pula jatuh pada hidung mancung itu. Dan satu kecupa

.. To

ir Kinara terhenti sudah kala menden

embuat Aarav menjauhkan kepal

tempat itu. Keluar kamar untuk melihat

ni maka

ata pelay

saya sudah tidur. Dan saya tidak minat untu

an tersebut sedikit menunduk, kemudian mendorong sebua

av membersihkan dirinya lebih dahulu karena terasa gerah, kemudian ikut

ntuk lebih dekat dengan Kinara. Memeluknya k

malam say

mpa tubuh atasnya. Membuat ma

iapa sosok seseorang yang meling

Ayah

s pelukan tersebut. Terasa hangat, sangat. Su

seoran

pagi ini yang tidak lama matah

yah. Kinar juga rindu Ibu, tapi sayang, kalian sudah ninggalin Kinar sebelum impian Kinar terwujud," uja

emberi pekerjaan teruntuk mereka yang menganggur, dan menjadi seseorang yang banyak dicintai oran

m saja?" tanya Kinara kala suar

ngak untuk menatap Ayahnya. Namun, bukan sosok Aya

sh

Aarav yang memang sudah terbangun menarik lengan tersebu

berpacu sangat hebat kala kedua tangan ini menyentuh dada bidangnya yang namp

itu sontak membuat Kinar

a-

ke mana?" tanya ulang Aa

ra terbangun untuk menjauh dari Aarav. Bena

matanya ke sana ke mari. Namun dengan cepat matanya me

.0

ya menyuruh Kinara

was-was. Pasalnya sifat Aarav padanya tidak begitu d

av menepuk bantal di sebelahnya me

embuat Aarav menata

kuman di matamu, Kinar?" ta

eleng. "Bukan gitu,

Aarav membuat Kinara lagi-lagi

h sebuah trik agar Kinara mendekat padanya? Jika sudah

seperti it

membuat Kinara menelan salivanya pelan. Dengan cepat d

ar takut jika harus mela

eperti apa yang Kinara pikirkan. Pria itu malah l

namun dengan be

nya Aarav d

a,

gil saya Bapak. Say

kan karena jantungnya yang tidak bisa diaj

saja. Baru pertama ini Kinara berpelukan d

benarnya, apa kamu akan membenciku?" tanya A

ud Ba

kan tidak pantas untuk kau panggil Bap

arus panggil

ukan ma

lus pelan genggaman tangan y

as

kala Kinara men

gkin lebih baik,

gil Mas, begitu?" tan

Kinara. Kemudian tidur dengan dengkuran halus. Kinara yang tidak tahu akan pe

tiba-t

ah

ya. Nafasnya terengah-engah kala ia

embuang nafas yang ada. Kemudian lirikan matanya m

itu terasa nyata," ucap Kinara pelan, memikirkan bahwa

laki bersikap manis padanya? Yang ada

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mendadak Dinikahi2 Bab 2 Resmi Menikah3 Bab 3 Dibawa Suami4 Bab 4 Sebuah Lingerie5 Bab 5 Lelaki Es Balok6 Bab 6 Tentang Aarav7 Bab 7 Malu Sudah8 Bab 8 Surat Kontrak9 Bab 9 Peresmian10 Bab 10 Cinta Yang Terpendam11 Bab 11 Psyicopat12 Bab 12 Kecantikan Kinara Yang Sebenarnya13 Bab 13 Gugup Vs Grogi14 Bab 14 Diterima Dengan Baik15 Bab 15 Kejujuran Lusi16 Bab 16 Pertengkaran Kecil17 Bab 17 Hendak Dilecehkan18 Bab 18 Papa Mertua19 Bab 19 Sebuah Pelukan20 Bab 20 Aarav Atau Aavar 21 Bab 21 Salah Duga22 Bab 22 Bimbang23 Bab 23 Insiden Memalukan24 Bab 24 Godaan Aavar25 Bab 25 Marahnya Aarav26 Bab 26 Makan Siang27 Bab 27 Pesan Yang Tak Sengaja Dilihat28 Bab 28 Mulai Terbuka29 Bab 29 Sebuah Alasan30 Bab 30 Mulai Dari Hal-hal Sederhana31 Bab 31 Ungkapan Cinta Untuk Kinara32 Bab 32 Sebuah Kebenaran33 Bab 33 Salah Peluk34 Bab 34 Tak Sadarkan Diri35 Bab 35 Tersiksa36 Bab 36 Bertemu Devan37 Bab 37 Menawarkan Hak38 Bab 38 Terungkap39 Bab 39 Kebenaran Terungkap40 Bab 40 Tak Sadarkan Diri41 Bab 41 Kekhawatiran Kinara42 Bab 42 Masalalu43 Bab 43 Masalalu 244 Bab 44 Masalalu 345 Bab 45 Sebuah Harapan46 Bab 46 Cinta Masalalu47 Bab 47 Sebuah Perasaan48 Bab 48 Gelagatan Aneh Lusi49 Bab 49 Keanehan Pada Lusi50 Bab 50 Keresahan Aarav51 Bab 51 Pernyataan Cinta52 Bab 52 Penyatuan Cinta53 Bab 53 Ternoda54 Bab 54 Bulshit55 Bab 55 Candaan56 Bab 56 Intimidasi Dari Vanzo57 Bab 57 Sebuah Kebahagiaan58 Bab 58 Salah Tingkah59 Bab 59 Cinta Bersemi60 Bab 60 Kegilaan Devan61 Bab 61 Orang Ketiga62 Bab 62 Kemarahan Devan63 Bab 63 Masalalu Devan64 Bab 64 Kegilaan Devan65 Bab 65 Ketakutan66 Bab 66 Gaya Apa67 Bab 67 Ulang Tahun Aarav68 Bab 68 Kebahagiaan Tertunda