Melahirkan Keturunan Untuk CEO
nya Vanzo menatap cucu
ti pengawalnya itu. "Aku mau pulang
kunjung ke rumah. Mana besok saudara kembar kamu
var
esmian kamu dia tidak datan
kal ke rumah Kakek," ucap Aarav pada a
sang kakek. Darah di atas ubun-ubunnya naik saja
n kembali kala Aarav berbalik
uh cucu b
rav katakan," ujar pria jangkung it
angan b
p Aarav menarik Vanzo
an Vanzo. Keduanya begitu serius. Yang satu serius berkata dan yang sa
era meluncur pulang. Bukan pulang ke rumah
eh beberapa pekerjaan. Apalagi atas pengangkatan jaba
at cepat, membelah kerumunan
iran. Ia sudah sampai, membuat Aarav d
an masuk ke
ak butuh makan mala
tiba-tiba menawa
Dan antarkan ke kamar saya," uca
Selain pelayanan yang didapat, makanan pun didapat
ertuju pada pintu ruangannya. Jantun
gan Kinara, hatinya sudah
sukan pin sandi di sana. Membuat
uangan yang ada. Ti
Aarav berjalan menuju kamar Lusi. Dan benar saja, di
buku. Ah mungkin sang adiknya itu habis
. Menatap kedua perempuan yang ma
tat akan hal ini. Sebuah sejarah yang patut dipublikasikan dan diketahu
ta itu jatuh pada Kinara yan
engkur, tapi anehnya kenapa dengkuran i
eleng, terk
t di catat! Dia tertawa
jang. Ia tahu bahwa akan sakit jika tidur seperti tadi. Dengan telaten Aarav me
v hendak menggendong Kina
igauan didasari dengan ucapan yang parau
ggendong Kinara untuk berpindah tempa
e tersebut. Nampak begitu nyenyak, membuat Kinara tidak mera
ngan lembut itu. Menggenggam jari-jemarinya
cinta kamu Kinar...." Aarav menelan salivanya
lama ini," lanjutnya lagi sembari
dak bisa menunjukkan kalau aku cinta kamu. Karena saat aku bi
an. "Aku tidak ingin
ara, mengelus lembut pi
wan tua atau apalah itu. Ingin sekali Aarav tertawa saat itu. Namun karena demi me
ertama kalinya. Wajah inilah yang membuatku harus terhipnotis akan kamu, Kin
dah yang tidak bisa dimili
t cepat. Apalagi tatkala bibir it
semakin mendek
pan pula jatuh pada hidung mancung itu. Dan satu kecupa
.. To
ir Kinara terhenti sudah kala menden
embuat Aarav menjauhkan kepal
tempat itu. Keluar kamar untuk melihat
ni maka
ata pelay
saya sudah tidur. Dan saya tidak minat untu
an tersebut sedikit menunduk, kemudian mendorong sebua
av membersihkan dirinya lebih dahulu karena terasa gerah, kemudian ikut
ntuk lebih dekat dengan Kinara. Memeluknya k
malam say
mpa tubuh atasnya. Membuat ma
iapa sosok seseorang yang meling
Ayah
s pelukan tersebut. Terasa hangat, sangat. Su
seoran
pagi ini yang tidak lama matah
yah. Kinar juga rindu Ibu, tapi sayang, kalian sudah ninggalin Kinar sebelum impian Kinar terwujud," uja
emberi pekerjaan teruntuk mereka yang menganggur, dan menjadi seseorang yang banyak dicintai oran
m saja?" tanya Kinara kala suar
ngak untuk menatap Ayahnya. Namun, bukan sosok Aya
sh
Aarav yang memang sudah terbangun menarik lengan tersebu
berpacu sangat hebat kala kedua tangan ini menyentuh dada bidangnya yang namp
itu sontak membuat Kinar
a-
ke mana?" tanya ulang Aa
ra terbangun untuk menjauh dari Aarav. Bena
matanya ke sana ke mari. Namun dengan cepat matanya me
.0
ya menyuruh Kinara
was-was. Pasalnya sifat Aarav padanya tidak begitu d
av menepuk bantal di sebelahnya me
embuat Aarav menata
kuman di matamu, Kinar?" ta
eleng. "Bukan gitu,
Aarav membuat Kinara lagi-lagi
h sebuah trik agar Kinara mendekat padanya? Jika sudah
seperti it
membuat Kinara menelan salivanya pelan. Dengan cepat d
ar takut jika harus mela
eperti apa yang Kinara pikirkan. Pria itu malah l
namun dengan be
nya Aarav d
a,
gil saya Bapak. Say
kan karena jantungnya yang tidak bisa diaj
saja. Baru pertama ini Kinara berpelukan d
benarnya, apa kamu akan membenciku?" tanya A
ud Ba
kan tidak pantas untuk kau panggil Bap
arus panggil
ukan ma
lus pelan genggaman tangan y
as
kala Kinara men
gkin lebih baik,
gil Mas, begitu?" tan
Kinara. Kemudian tidur dengan dengkuran halus. Kinara yang tidak tahu akan pe
tiba-t
ah
ya. Nafasnya terengah-engah kala ia
embuang nafas yang ada. Kemudian lirikan matanya m
itu terasa nyata," ucap Kinara pelan, memikirkan bahwa
laki bersikap manis padanya? Yang ada