Melahirkan Keturunan Untuk CEO
an saya bicarakan," titah Aarav kala
ngan yang entah apa itu. Karena kebanyakan
r begitu tersimpan rapi di dalamnya. Terdapa
C ruangan ini yang juga menyala, menambah kesejukan yang ada. Ia baru tahu kalau ruangan i
kursi putar yang berukuran besar. Kursi yang hany
la Kinara menatap kursi
ah!" Kinara berseru dengan tampang bahagia. Tertawa lep
-mutarkan kursi tersebut membuat Kinara pusing
rinya masih kecil. Suka mainan, suka bermai
ara berseru dengan kepala yang terasa pusing me
nggung. "Udah, Ayah juga capek," keluh Nizam yang kemudian
Kinara tersenyum binar, matanya mer
besar, Kinar yang bakal gantiin
anget. Soalnya duduk di kursi putar dan empuk ini m
nara harus mau sekolah dulu ya. Sekolah tinggi-ting
rus Kinara pakai tangga biar naik tinggi-tinggi?" tanya Kinara dengan
-benar pintar. Belajar dengan sungguh-sungguh, biar Kinara bisa seperti ora
Sering pinjam uang, sama Ayah
seka
gi makanan, kasih uang ... sama Ayah juga, Tante Sel
ke perguruan tinggi, hingga dia menjadi Dosen di kampus ternama. Bahkan dia buat rumah dan kontrakan di mana-mana. Buat war
lah sampai ke perguruan tinggi. Biar pas nanti Kinar sukses, Kinar bisa
g lain. Apa Kinar harus seperti Ayah?" ta
baik saja. Kalau Kinar lihat keburukan Ay
tertawa
an sana, Ayah. Bukan hanya itu, Kinar mau baik juga buat orang-orang, biar Kinar makin disayang oleh orang-or
"Kamu memang putri Ayah yang paling bijak. Semoga,
t kembali masalalu itu. Masalalu deng
l. Namun harus terhempas sudah kala ia berumur
saat itu ia tidak bisa. Harus bekerja keras lebih d
untuk selamanya. Semua aset milik Nizam dibawa oleh orang-orang yang tidak berperikemanusiaan. Seseorang t
ngkin akan melakukan hal seperti itu
nya roda itu berputar ke bawah. Hidup yang semula kaya bisa saja miskin, pun sebaliknya. Tidak ada yang t
ah roda, maka kehidup
hkan kian banyak harta. Semakin hari, semakin menumpuk pula harta yang didapat. Me
n kefakirannya. Apa mereka
diam diri duduk saja, hal itu pun sebuah ujian.
bukan te
rang lain, saat ibunya saja kritis pun, apa Kinara bisa membantunya? Tidak. Dia bahk
asa sesak tiba-tiba ia rasakan
atkannya untuk semangat dalam menjalani hidup. Tidak akan ada lagi orang yang akan menasehatinya
sayangnya sudah
a
amplop berwarna cokelat ter
k kemudian dia membuang muka. Menghapus
sti setelah ini
merasa tenang ia menghadap k
ng tidak pe
ekspresi sama sskali! Tapi ane
a otaknya tiba-tiba memuji akan ciptaan Tuhan? Tapi, tidak
a detik terdiam. Dia memecahkan kehenin
mplop tersebut. Terdapat surat di dalam sana, mem
di genggaman tangannya. Walau belum baca isinya tapi Kina
utih tersebut. Mulai membaca
t ko
Aarav terlebih dahulu namun kemudi
harus disepakati ol
k le
00 juta apabila pihak perempua
afkah sesuai de
i jika melewati batas. Maka, pihak laki-laki akan mem
pere
k sesuai perjanji
s menurut atas apa yang
nta izin pih
campur urusan
wati batas da
k ada p
surat i
v An
esai membaca isi dari kertas tersebut. Ia m
Karena memang isinya yah ... sedikit m
apa sebelum itu saya boleh bertanya?" tanya Ki
nyaan, saya
menikahi saya bukan semata-mata ingin seorang anak, ada tujuan l
membalas tatapa
in meninggalkan dunia ini. Seharusnya kau paham buk
ka tidak bisa menjawa
ud Ba
n kepada Ibumu untuk yang terakhir k
h membuat keinginan Ibumu terkabul?" Aarav menatap lekat Ki
ya, Pak," ujar Kinara menunduk dalam-d
pa pula saya menyesal?" tanya balik Aarav yang mana membuat
na sa