icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Melahirkan Keturunan Untuk CEO

Bab 2 Resmi Menikah

Jumlah Kata:1175    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

ara." Dengan pelan Aarav menyalami Runi. Menci

atapan tidak percaya. Lirikan matanya beralih

sih tau Ibu?" Tatapan Runi mengarah pada Kinara yang menata

dnya? Men

a yang mau sama kamu. Tapi ini apa? Bahkan ini lebih dari sempurna Kinar.

ya tebal, hidung mancung, kulit putih. Tidak lupa, bibir yang manis saat tadi dia ters

-ini bu

iap untuk menikahi Kinara." Ucapan Kinara terpotong kala Aarav langsung me

h. Putri Ibu akan segera m

ang begitu kentara akan kebahagiaan. Terasa menggetark

ut kebahagiaan yang sangat menginginkan p

elum juga dia lakukan. Bukan tidak ingin, hanya saja sejak itu Kinara leb

a perempuan, sedang Kinara sendiri

kan menikah jika tanggungan sang adik sudah selesai. Minimal adik-adiknya lulus SMA lebih

ah berumur. Diumur yang seharusnya menikah malah Kinara habiskan den

dak. Mereka nganggur tanpa mau bekerja. Katanya pekerjaan di Jakarta susah,

. Apapun pekerjaan akan Kinara lakukan demi membiayai ekomomi keluarganya. Seakan a

ngat pula untuk menabung uang kelak untuk masa depa

a berumur 26 tahun, Adi

inara lah yang lebih dulu menikah ketimbang anak yang lain. Katanya melangkahi perempuan p

mpai adik yang satunya bernama Dara juga ikut-ikutan ingin menikah. Hingga

pasangan. Tidak ada yang mau menikah dengannya. Semua lelaki sea

itolak kembali. Pernah dia melamar seorang laki-laki. Tentu dengan perantara dari orang lain

asrahkan semuanya kepada Allah. Jika memungkinkan, dia lebih baik tidak men

menikahinya. Hal yang jelas membuat Kinara menatap tidak percaya. Mematung bagaikan ma

merekah membuat Kinara terenyuh akan semuanya. Seakan duni

melihat putri Ibu ini menikah," ucap Runi membuat kesadaran Kinara tersa

inara menggeleng. "Bu, k

ri ini pun sa

atapnya, dia bahkan sudah mem

an mereka jadi

alian tidak perlu khawatir," ucap

t tidak percaya. Terlihat dia sedang bert

Kinar. Ibu benar-benar bahagia," ucap Runi tersenyum ha

engan senang. Menautkan telapak tan

g untuknya, tapi melihat keceriaan dari sang Ibu membuat niat itu terurungkan. Rasa bahagia melihat

-benar ingin menikahinya. Entah sebuah keberuntungan atau kesialan, tapi Kinar

ng dengan berpenampilan jas dan kopea

kim dan para saksi. Masu

laki, silahkan Anda duduk di sebelah kanan. Dan untuk mempelai perempuan

secara mendadak. Benar-benar mendadak! Membuat Kinara ha

a dan tidak percaya akan semua ini. Bahwa sebenta

Aarav mengucapkan ijab qobulnya. Yang mana detik i

elihat sang putri pertamanya menikah. Apalagi dengan pria yang begitu

Kinara menangis dengan penuh h

g istri bisa mencium punggung tangan sang suami. Dan untuk s

yang kini resmi sudah menjadi suaminya. Bergetar p

man mendarat halus di keningnya. Hingga detik berikutnya

cukup lama. Karena tepat saat

gkung ke atas. Satu butir air mata jatuh di kelopak matanya. Hingga detik berikutnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mendadak Dinikahi2 Bab 2 Resmi Menikah3 Bab 3 Dibawa Suami4 Bab 4 Sebuah Lingerie5 Bab 5 Lelaki Es Balok6 Bab 6 Tentang Aarav7 Bab 7 Malu Sudah8 Bab 8 Surat Kontrak9 Bab 9 Peresmian10 Bab 10 Cinta Yang Terpendam11 Bab 11 Psyicopat12 Bab 12 Kecantikan Kinara Yang Sebenarnya13 Bab 13 Gugup Vs Grogi14 Bab 14 Diterima Dengan Baik15 Bab 15 Kejujuran Lusi16 Bab 16 Pertengkaran Kecil17 Bab 17 Hendak Dilecehkan18 Bab 18 Papa Mertua19 Bab 19 Sebuah Pelukan20 Bab 20 Aarav Atau Aavar 21 Bab 21 Salah Duga22 Bab 22 Bimbang23 Bab 23 Insiden Memalukan24 Bab 24 Godaan Aavar25 Bab 25 Marahnya Aarav26 Bab 26 Makan Siang27 Bab 27 Pesan Yang Tak Sengaja Dilihat28 Bab 28 Mulai Terbuka29 Bab 29 Sebuah Alasan30 Bab 30 Mulai Dari Hal-hal Sederhana31 Bab 31 Ungkapan Cinta Untuk Kinara32 Bab 32 Sebuah Kebenaran33 Bab 33 Salah Peluk34 Bab 34 Tak Sadarkan Diri35 Bab 35 Tersiksa36 Bab 36 Bertemu Devan37 Bab 37 Menawarkan Hak38 Bab 38 Terungkap39 Bab 39 Kebenaran Terungkap40 Bab 40 Tak Sadarkan Diri41 Bab 41 Kekhawatiran Kinara42 Bab 42 Masalalu43 Bab 43 Masalalu 244 Bab 44 Masalalu 345 Bab 45 Sebuah Harapan46 Bab 46 Cinta Masalalu47 Bab 47 Sebuah Perasaan48 Bab 48 Gelagatan Aneh Lusi49 Bab 49 Keanehan Pada Lusi50 Bab 50 Keresahan Aarav51 Bab 51 Pernyataan Cinta52 Bab 52 Penyatuan Cinta53 Bab 53 Ternoda54 Bab 54 Bulshit55 Bab 55 Candaan56 Bab 56 Intimidasi Dari Vanzo57 Bab 57 Sebuah Kebahagiaan58 Bab 58 Salah Tingkah59 Bab 59 Cinta Bersemi60 Bab 60 Kegilaan Devan61 Bab 61 Orang Ketiga62 Bab 62 Kemarahan Devan63 Bab 63 Masalalu Devan64 Bab 64 Kegilaan Devan65 Bab 65 Ketakutan66 Bab 66 Gaya Apa67 Bab 67 Ulang Tahun Aarav68 Bab 68 Kebahagiaan Tertunda