icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Melahirkan Keturunan Untuk CEO

Bab 4 Sebuah Lingerie

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

sembari menatap baju merah pekat tersebut. Baju yang kurang bahan, terdapat bolong-bolong di

jelas membuatnya uring-uringan sendiri. Antara mengiyakan permintaa

iusianya yang susah berkepala tiga membuat dirinya semakin takut saja. Padahal seharusnya dia bersyukur karen

untuk menutup mulut mereka yan

ukanlah jalan terbaik. Kare

eh suami setelah dirinya

gg

san, kan?" gumam Kinara deng

ran itu semakin membebani Kinara. Seakan beban itu ingin terus me

pulas. Ah, adiknya tidak tahu saja bahwa hidup ka

an berdiri di depan cermin yang berukuran besar. Dia menatap pantulan dir

melempar barang yang ada. Situasi ini bena

baik saja!" ucap Kinara meyakinkan dir

sa menolaknya untuk mala

menarik nafas dalam-dalam

iikk keluarkan ... tarikk

, jadi kayak

t. Bisa-bisanya ia sep

nar, se

i tersebut. Berjalan menuju ka

hebat. Tidak lupa, keringat membasahi pelipis, berjatuhan menuju pipi.

atku," celetuk Kinar yang kini

pintunya dia malah menempelk

krik yang terdengar di jendela luar sana

. okke, b

iiieee

seakan ikut tegang. Membuat atmo

untuk melihat keadaan di dalam. Yang mana tidak ada siapa-siapa, membuat jantung Kin

dengan gerakan paling pelan nan lambat. Sekarang ia yakin Aar

aat ia berbal

ata sudah

e

ra

gan kepala menunduk ke baw

n kering saja, membuat bib

n pelan. Menatap sang pria di depannya ini dengan mata menyipit,

a akan k

rav yang tengah membelakanginya, tangannya

ta sedang m

Malu juga karena sebelumnya dia jalan dengan mengedap-ngedap seperti maling. Hanya

n itu Aarav memutuskan sambungan telfonnya. Kemud

--p

eh tidur lebih dahulu," ujar Aarav kemud

menarik kameja yang dikenakan Aarav m

ah,

mu?" sungut Aarav dengan muka datar bin dingin.

mberitahukan kalau jas Bapak ada di

hnya yang memang t

bil

at mengambil jas milik Aarav, menyera

enar-benar seper

v sebelum akhirnya meng

ria itu pergi, membuat ia tenang karena malam ini tidak jadi malam perta

ng. Mau bagaimana pun ini adalah pengalaman pertama untuknya. Diusia 3

otnya di atas ranjang. Sebuah lingerie yang semula dalam genggaman terlem

di kantor. Tentang Aarav yang sebena

tentan

uang ke bagian pihak administrasi. Tapi saat itu sang pihak tersebut menyuruhnya untuk be

tions untuk meminta bantuan ag

pala pimpinan perusahaan ini. Awalnya ia akan ditemui dengan Direktur Utama tapi malah jadi ke pimpi

mnya tidak mengenal siapa CEO, karena bagi para kar

ertemu langsung dengan CEO tersebut

uta lagi. Terus, dia menikahi dirinya kerap sang Ibu di ujung batas

bahagia. Bahagia karena bisa memberikan keinginan terakhir sebelum Ibunya benar-be

nya yang menguap. Berpindah tubuh

n ah," gumam Kinara menarik selimutnya sampai batas dada. Ki

muanya bai

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mendadak Dinikahi2 Bab 2 Resmi Menikah3 Bab 3 Dibawa Suami4 Bab 4 Sebuah Lingerie5 Bab 5 Lelaki Es Balok6 Bab 6 Tentang Aarav7 Bab 7 Malu Sudah8 Bab 8 Surat Kontrak9 Bab 9 Peresmian10 Bab 10 Cinta Yang Terpendam11 Bab 11 Psyicopat12 Bab 12 Kecantikan Kinara Yang Sebenarnya13 Bab 13 Gugup Vs Grogi14 Bab 14 Diterima Dengan Baik15 Bab 15 Kejujuran Lusi16 Bab 16 Pertengkaran Kecil17 Bab 17 Hendak Dilecehkan18 Bab 18 Papa Mertua19 Bab 19 Sebuah Pelukan20 Bab 20 Aarav Atau Aavar 21 Bab 21 Salah Duga22 Bab 22 Bimbang23 Bab 23 Insiden Memalukan24 Bab 24 Godaan Aavar25 Bab 25 Marahnya Aarav26 Bab 26 Makan Siang27 Bab 27 Pesan Yang Tak Sengaja Dilihat28 Bab 28 Mulai Terbuka29 Bab 29 Sebuah Alasan30 Bab 30 Mulai Dari Hal-hal Sederhana31 Bab 31 Ungkapan Cinta Untuk Kinara32 Bab 32 Sebuah Kebenaran33 Bab 33 Salah Peluk34 Bab 34 Tak Sadarkan Diri35 Bab 35 Tersiksa36 Bab 36 Bertemu Devan37 Bab 37 Menawarkan Hak38 Bab 38 Terungkap39 Bab 39 Kebenaran Terungkap40 Bab 40 Tak Sadarkan Diri41 Bab 41 Kekhawatiran Kinara42 Bab 42 Masalalu43 Bab 43 Masalalu 244 Bab 44 Masalalu 345 Bab 45 Sebuah Harapan46 Bab 46 Cinta Masalalu47 Bab 47 Sebuah Perasaan48 Bab 48 Gelagatan Aneh Lusi49 Bab 49 Keanehan Pada Lusi50 Bab 50 Keresahan Aarav51 Bab 51 Pernyataan Cinta52 Bab 52 Penyatuan Cinta53 Bab 53 Ternoda54 Bab 54 Bulshit55 Bab 55 Candaan56 Bab 56 Intimidasi Dari Vanzo57 Bab 57 Sebuah Kebahagiaan58 Bab 58 Salah Tingkah59 Bab 59 Cinta Bersemi60 Bab 60 Kegilaan Devan61 Bab 61 Orang Ketiga62 Bab 62 Kemarahan Devan63 Bab 63 Masalalu Devan64 Bab 64 Kegilaan Devan65 Bab 65 Ketakutan66 Bab 66 Gaya Apa67 Bab 67 Ulang Tahun Aarav68 Bab 68 Kebahagiaan Tertunda