Melahirkan Keturunan Untuk CEO
sembari menatap baju merah pekat tersebut. Baju yang kurang bahan, terdapat bolong-bolong di
jelas membuatnya uring-uringan sendiri. Antara mengiyakan permintaa
iusianya yang susah berkepala tiga membuat dirinya semakin takut saja. Padahal seharusnya dia bersyukur karen
untuk menutup mulut mereka yan
ukanlah jalan terbaik. Kare
eh suami setelah dirinya
gg
san, kan?" gumam Kinara deng
ran itu semakin membebani Kinara. Seakan beban itu ingin terus me
pulas. Ah, adiknya tidak tahu saja bahwa hidup ka
an berdiri di depan cermin yang berukuran besar. Dia menatap pantulan dir
melempar barang yang ada. Situasi ini bena
baik saja!" ucap Kinara meyakinkan dir
sa menolaknya untuk mala
menarik nafas dalam-dalam
iikk keluarkan ... tarikk
, jadi kayak
t. Bisa-bisanya ia sep
nar, se
i tersebut. Berjalan menuju ka
hebat. Tidak lupa, keringat membasahi pelipis, berjatuhan menuju pipi.
atku," celetuk Kinar yang kini
pintunya dia malah menempelk
krik yang terdengar di jendela luar sana
. okke, b
iiieee
seakan ikut tegang. Membuat atmo
untuk melihat keadaan di dalam. Yang mana tidak ada siapa-siapa, membuat jantung Kin
dengan gerakan paling pelan nan lambat. Sekarang ia yakin Aar
aat ia berbal
ata sudah
e
ra
gan kepala menunduk ke baw
n kering saja, membuat bib
n pelan. Menatap sang pria di depannya ini dengan mata menyipit,
a akan k
rav yang tengah membelakanginya, tangannya
ta sedang m
Malu juga karena sebelumnya dia jalan dengan mengedap-ngedap seperti maling. Hanya
n itu Aarav memutuskan sambungan telfonnya. Kemud
--p
eh tidur lebih dahulu," ujar Aarav kemud
menarik kameja yang dikenakan Aarav m
ah,
mu?" sungut Aarav dengan muka datar bin dingin.
mberitahukan kalau jas Bapak ada di
hnya yang memang t
bil
at mengambil jas milik Aarav, menyera
enar-benar seper
v sebelum akhirnya meng
ria itu pergi, membuat ia tenang karena malam ini tidak jadi malam perta
ng. Mau bagaimana pun ini adalah pengalaman pertama untuknya. Diusia 3
otnya di atas ranjang. Sebuah lingerie yang semula dalam genggaman terlem
di kantor. Tentang Aarav yang sebena
tentan
uang ke bagian pihak administrasi. Tapi saat itu sang pihak tersebut menyuruhnya untuk be
tions untuk meminta bantuan ag
pala pimpinan perusahaan ini. Awalnya ia akan ditemui dengan Direktur Utama tapi malah jadi ke pimpi
mnya tidak mengenal siapa CEO, karena bagi para kar
ertemu langsung dengan CEO tersebut
uta lagi. Terus, dia menikahi dirinya kerap sang Ibu di ujung batas
bahagia. Bahagia karena bisa memberikan keinginan terakhir sebelum Ibunya benar-be
nya yang menguap. Berpindah tubuh
n ah," gumam Kinara menarik selimutnya sampai batas dada. Ki
muanya bai