icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Melahirkan Keturunan Untuk CEO

Bab 7 Malu Sudah

Jumlah Kata:1378    |    Dirilis Pada: 02/06/2024

ih awal. Kasihan pula pada adiknya yang menunggu di sana. Ah, jika bukan

ttt

buat Kinara dengan segera mengeluarkan ponsel ters

ri

ik ked

Kinara menek

lagi di rumah?" tan

alam Karin. Sudah berapa k

ak. Assalam

nak. Namun dengan begitu i

na?" tanya Karin setela

i rumah?" tanya Kinara mulai

lmarhumah ibu aja kak. Gak ma

rasat Kinara, past

an apapun. Almarhum Ayah maupun Ibu, mereka tidak meninggalkan wasiat. Dan untuk rumah itu, Kak

k bakal tinggal di sana. Jadi, daripada kosong lebih baik Karin tempatin aja, kan?" Ter

kak di mana? Biar nanti

akukan dengan usahamu sendiri. Selama ini kakak banyak mengalah sa

rumah, kakak

--ka

Tutt

annya. Dengan perasaan bungkah dia

ua orang tuanya. Yang mana itu hanyalah kontrakan saja. Namun bukan kontrakan biasa, karena sebelumnya

dirinya selama ini? Yang dia tah

h pasti Kinara akan memberinya ba

ran yang kini semakin menumpuk. Di satu sisi

bar,selain itu ia akan mencari solusi satu persa

u angkutan umum untuk ia tumpangi. Dud

ni dirinya sangat

t Ti

terperanjat, kaget. Menoleh pada mo

ilkan sosok pangeran muda yang sayan

biasa. D

ai

lebih dulu, takut-takut apabila ada karyawan lain yang melihat dirinya

akai sabuk pengaman kemudian beralih menoleh

antara keheningan yang ada. Sungguh, suasana ini membuatnya merasa canggung

tar nan dingin seakan pelengkap hidupnya

cara dengan angin. Ada namun tidak bisa ia sentu

av tiba-tiba. Padahal Kinara tidak bertanya me

elum sempat,"

setelah itu. Sampai akhirnya mobil

angkat telfon dulu." Aarav keluar setelah mengatakan hal

mau bantuin, tau-tau ... hah sudah

berlari kecil menuju rumahnya untuk mem

bersama Ibunya, dengan adik-adiknya semasa mereka kecil. Sekarang ... kebahagiaan itu sudah ti

ara yang tiba-tiba terdengar di gendang telinga membu

na bisa kami menjualnya?" balas Kinara yang

kursi yang ada. Menaikan salah satu kakinya ke atas kaki lain, sedang tangannya tersimpan di depan dad

adiknya seperti apa. Jadi mungkin, ia akan membiarkan rumah ini kosong dulu. Jika nanti hatinya s

a membuat Aarav dengan sigap berdiri. Mengambil

namun detik berikutnya di

rlu capek-capek mengangkat barang

lah Kinara mengunci pintu rumah. Sampai akhirny

am. Tapi, jangan kacaukan apapun seperti

ra teringat akan kejadian tadi di kantor. Di mana ia jatuh bertepata

enunduk, mengerti akan situasi ini. Apalagi setelah tah

saja," ucap Kinara pada akhirnya. Tidak apa, lagipula ia buka

iam, tidak ada respon apapun dari sang emp

nya seseorang bera

urus ke depan sana. Pikiran yang penuh pertanyaan membuat Kinara

gkat tidak memungkinkan un

nya Kinara lagi. Kini pandang

senyum di wajah itu? Kenapa harus sedingin kulkas l

nggapi apa tidak pokoknya ia h

menikahi saya karena sebuah alasan, kan?" Pertanyaa

ustru dia menatap

Tepat mengatakan itu Aarav menghentikan laju mobilnya.

adikan muka bak tembok itu malah semakin seperti

henti kala Aarav mendekatkan dirinya. Mencondongka

Sedang Kinara sudah dibuat ketar-ketir

ankan, namun Aarav malah semakin mendekatkan wajahnya,

nafas yang halus. Dia menatap Kinara yang

u .

tu di k

av mengambil sesuatu di keningnya dengan cara dise

Kinara menjerit malu atas apa yan

utu? Ha

a Kinara ingin menghilang

Allah...

empel di keningnya? Hah, bik

benar-benar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mendadak Dinikahi2 Bab 2 Resmi Menikah3 Bab 3 Dibawa Suami4 Bab 4 Sebuah Lingerie5 Bab 5 Lelaki Es Balok6 Bab 6 Tentang Aarav7 Bab 7 Malu Sudah8 Bab 8 Surat Kontrak9 Bab 9 Peresmian10 Bab 10 Cinta Yang Terpendam11 Bab 11 Psyicopat12 Bab 12 Kecantikan Kinara Yang Sebenarnya13 Bab 13 Gugup Vs Grogi14 Bab 14 Diterima Dengan Baik15 Bab 15 Kejujuran Lusi16 Bab 16 Pertengkaran Kecil17 Bab 17 Hendak Dilecehkan18 Bab 18 Papa Mertua19 Bab 19 Sebuah Pelukan20 Bab 20 Aarav Atau Aavar 21 Bab 21 Salah Duga22 Bab 22 Bimbang23 Bab 23 Insiden Memalukan24 Bab 24 Godaan Aavar25 Bab 25 Marahnya Aarav26 Bab 26 Makan Siang27 Bab 27 Pesan Yang Tak Sengaja Dilihat28 Bab 28 Mulai Terbuka29 Bab 29 Sebuah Alasan30 Bab 30 Mulai Dari Hal-hal Sederhana31 Bab 31 Ungkapan Cinta Untuk Kinara32 Bab 32 Sebuah Kebenaran33 Bab 33 Salah Peluk34 Bab 34 Tak Sadarkan Diri35 Bab 35 Tersiksa36 Bab 36 Bertemu Devan37 Bab 37 Menawarkan Hak38 Bab 38 Terungkap39 Bab 39 Kebenaran Terungkap40 Bab 40 Tak Sadarkan Diri41 Bab 41 Kekhawatiran Kinara42 Bab 42 Masalalu43 Bab 43 Masalalu 244 Bab 44 Masalalu 345 Bab 45 Sebuah Harapan46 Bab 46 Cinta Masalalu47 Bab 47 Sebuah Perasaan48 Bab 48 Gelagatan Aneh Lusi49 Bab 49 Keanehan Pada Lusi50 Bab 50 Keresahan Aarav51 Bab 51 Pernyataan Cinta52 Bab 52 Penyatuan Cinta53 Bab 53 Ternoda54 Bab 54 Bulshit55 Bab 55 Candaan56 Bab 56 Intimidasi Dari Vanzo57 Bab 57 Sebuah Kebahagiaan58 Bab 58 Salah Tingkah59 Bab 59 Cinta Bersemi60 Bab 60 Kegilaan Devan61 Bab 61 Orang Ketiga62 Bab 62 Kemarahan Devan63 Bab 63 Masalalu Devan64 Bab 64 Kegilaan Devan65 Bab 65 Ketakutan66 Bab 66 Gaya Apa67 Bab 67 Ulang Tahun Aarav68 Bab 68 Kebahagiaan Tertunda