My Special CEO
ah mewanti-wanti Cheva untuk tidak terlambat di hari pertamanya bekerja di kantor baru. Karena itu sudah sejak
Cheva beralih ke closet pakaiannya. Memilah-milah bebera
apa kemeja semi formal dan kulot berwarna senada, "Fine. Ini lumayanlah ya to make a good first impression," ucap Cheva setelah me
menyemprotkan parfumenya di beberapa bagian tu
anya Dewi saat melih
i apa. Takutnya Cheva sala
aling aman. Here, eat
Cheva mengambil p
am untuk menghabiskan sarapan keduanya.
in ya mom..." Dewi mengangguk kemud
Take care
udian berjalan men
*
pencakar langit tersebut terlihat masih lengang. Namun Cheva
May I help you?" sapa
dra ask me to come to office today for s
bernama Edo tersebut, "Ruang Ms. Sandra ada di lantai empat, Ms. Ruangan pertama sebe
sir. Tha
Lynn. Have a
nya sendiri. Cheva melihat angka di lift sampai ke angka 20. Artinya gedun
ng
sudah ditunjukkan Edo melalui penjelasannya. Saat ia keluar dari l
I help you?" seseora
heva Lynn. Saya ingin
Ms. Sandra sudah menunggu
Cheva tiba di depan ruangan bertulisan Head of Human Resource Divis
. Sandra. Ms.
n, Ms. Lynn. Thank you,
nn. Anda bisa memanggil saya dengan sebutan Che
andra. Kau bisa memanggilku Joana saja." Cheva
menuju lemari berkasnya dan mengelua
baca tentang p
a, Miss. Be
akan bekerja
ya akan menjadi sekretaris kepala devisi mungkin? Mungkin
posisi yang menjadi incaran banyak o
? Kenapa, Miss?" Joana tersenyum
kurang jelas, tanyakan padaku. Jika sudah paham dan kau setuju, maka bubuhk
it, Cheva selesai me
hami isi perjanj
kau tanyakan?" C
a sudah cu
surat itu." Cheva mengangguk kem
menyerahkan kembali
k, "Kau juga akan menerima salinan dari surat perjanjian ini esok lusa. Karena hari ini, Mr. Hutresky tidak ke kantor. Kemungkinan surat perjanjian ini b
lah..." Joana tersenyum dan mengan
pemilik dan pemimpin utama ED Technology. Dan kau,
tertawa melihat k
yang biasanya para calo
retary and I have no experience about this job. Apakah tidak te
a terdiam. Dia sangat percaya diri, dia yakin di
ust my self,
amu menjadi sekretarisnya, Cheva. I know you'll learning
mpercayai saya, Miss. Mohon b
e ruang kerjamu..." Cheva mengang
*
ruang kerja Cheva saat ini. Saat di lift, Joana menekan tombol 18. Artinya
ia. Dan tidak banyak ruangan di lantai itu. Hanya sebuah ruang rapat, ruang tamu besar, pantry, ruang sekretari
enyukai barang-barang yang berserakan atau tidak rapi..." ucap Joana yang dib
na dark, senada dengan interior ruangan yang juga berwarna kombinasi putih, abu-abu dan navy. Di sudut ruang tamu terd
elakang meja kerja tersebut tergantung lukisan besar yang cukup artistik. Kemudian ada lemari kecil berisi
sini?!" sebuah suara yang terde
ikut menoleh dan tatapannya terhenti pada so
nku, Jo?!" untuk sesaat pandangan mata C
!!" Joana memanggil Cheva yang nampak be
va sekaligus menyadarkannya. Dan Cheva baru me
a, "Maafkan saya, sir. Ini adalah Ms. Lynn, sekretaris baru anda. Saya b
Cleo Aleniava Lynn. Anda bisa memang
muda sekali. Cheva mengira, Devan adalah seorang laki-laki tua kaya raya berusia 50-60 tahunan. Ia benar-benar tid
nung?" Cheva terdiam. Joana harus menyi
n me,
EKALI???!!!" suara Devan seketika menin
ena marah di hari pertam
RIS SEPERTI INI, JOANA!!! AJARI DIA ATAU A
pelekan seorang Cheva??!! Cheva kesal
astikan Cheva tidak membuat kes
TIDAK INGIN ADA KESALAHAN LAGI." Joana mengangguk. Ia
*
eperti itu??" ucap Cheva saat ia
ku jelaskan tadi. Okay. Aku pergi!!!" baru saja Cheva akan mencegah Joana perg
eva sudah memberikan kesan yang buruk dengan atasannya. Namun untungnya
*
g sebelumnya dikenalkan Joana. Sejak beberapa jam yang lalu, saat Devan menemukan keberadaan gadis itu di ruangannya, jantungnya berdegup sangat kencang. Terlebih saa
mulutnya hanyalah ucapan kasar. Padahal ia
a yang menyadari bahwa kaca depan ruangan Devan adalah kaca satu arah dari luar.
a sedang berjalan mondar-mandir di r
a sedang memikirkan sesuatu?" ucap D
berjalan kearah p
apan dengan Cheva kembali. Namun gadis itu terhenti di depan pintu. Ia nampak berpikir sejenak l
eva. Bukan karena dia tidak punya hal yang ingin Cheva kerjakan, namun