My Special CEO
tangannya dua hari yang lalu, aktivitas Cheva di rumah lebih banyak diganggu dengan urusan-urusan receh sang Ibu, seperti mengantarkan Dewi ke arisan, re
yetir di Indonesia, Va." begi
njaan Dewi, Cheva kemudian memil
nya Dewi saat melihat Che
ada panggilan kerja." Dewi mengangguk. Ia tidak
dan mengakses email pribadinya. Banyak sekali email masuk
enuh semangat saat membac
edte
are selected. We're inviting you to come to ED Technolog
karena begitu senangnya. Ia kemudian berlari menuju
teriak Cheva
happened , Va??"
a di perusahaan inte
tulation..." Dewi memeluk anak gadisnya erat, "Harusk
semua sudah jelas dan pasti, baru kita kabari Dad..." D
*
idak bisa mengandalkan asistennya untuk mengatur jadwal sekaligus menyiapkan bahan meetingnya. Setelah satu bulan kepergian sekretarisnya yang lama,
e dalam ruangan Devan setelah m
nyerahkan map kertas berlog
ya dan menghubunginya untuk datang besok pagi..." Devan mengangguk
nya? Kau tahu, sekretarisku tidak bisa hanya berm
a minta, saya sudah seleksi kali ini dengan baik. T
ragu mengucapkan hal y
lah untuk Nona Fiona?"
. Aku yang akan menghadapinya jika terjadi sesuatu. Pastikan saja kau laporkan semu
y, s
." Joana mengangguk kemudian be
mberikan beberapa kriteria khusus kepada Joana dalam menyeleksi calon sekretaris pribadi untuknya. Kriteria itu anta
ta. Kemudian, Devan merekrut sekretaris baru yang lebih tua dari sekretarisnya yang lama. Fiona tetap berulah dengan meneror s
menjak ia dan Fiona memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, tingkah aneh Fiona
baru dan menatap foto closed up dalam map tersebut, tubuh
is i
alu. Gadis bermata biru itu! Devan tidak mempercayai pandangannya. Mana mungkin gadis
ters
hadapanku..." gumam Devan. Ia kemudian membaca curriculum vi
ia berada di sisi seorang wanita. Bahkan saat ia mengira bahwa ia jatuh cinta pada Fiona dulu, ia sama sekali tidak merasakan getaran
ini adalah kali pertamanya bertemu dengan gadis itu? Mengapa Devan merasa ada h
ucap Devan sambil menutup kembali
uk ke dalam ruangan Devan tan
rkan tangannya di pundak Devan, "Fio, this is my office. And it's still workhour. Why yo
Devan menatap Fiona. Again, ia harus menguru
ajak mommy or nenek with you. Kenapa kau harus
ith you, Dev. B
ktu santaiku. I know you know it well. And I know you already know me. So, don't distur
da waktu untukku, D
ka. Devan tidak pernah mau dibentak oleh siapapun. Sayangnya Fiona mela
aham, kau bukan siapa-siapa. Kita hanya sekedar bertunangan dan aku bisa saja menghancurkan semuanya. So, jangan pernah m
ni padaku, Dev? Aku h
van. Kesabarannya ben
n kemana-mana!
u!" Devan berdiri kemudian berjalan ke
*