icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Special CEO

Bab 9 WHY ME

Jumlah Kata:1579    |    Dirilis Pada: 13/05/2024

menangis terlalu lama semalam. Akibatnya pagi ini, ma

itu. Terasa lebih hangat, "Sebentar bibi ambilkan t

sambil membawa termometer. Setelah memeriksa

i ini ya..." Cheva mengangguk. Bi Inah benar. Sebaiknya ia tidak ke k

buatkan bubur, Bi

keluar dari kamarnya, Cheva meraih ponsel ya

mbil menimbang ponselnya yang menampilkan nama De

mengirimkannya pada Devan. Ia menunggu balasan dari l

an's ca

u mau ngomong apaaaaa..." ucap Cheva bingung. Ia kemudia

sak

k badan, Sir..." tak ada

rena kejadi

ali membahas hal itu, "Oh, ehm... Tidak, Sir. Ini..

rumahmu!" Che

ir? K... Kena

nmu. Dan kita harus bicara,

da tidak perli kemari. Saya akan berangkat ke kan

n memakai pakaian kerjanya. Ia mengaplikasika

" ucapnya

gegas turun menuju

i ini?" tanya Bi Inah yang bingung mel

a kerjakan, Bi. Ch

yang tidak dijawab oleh Cheva. Gadis

*

." sapa Amdan. Cheva terse

Cheva masuk dulu ya?" Amdan mengangguk. Ia meras

gsung menyalakan komputernya sambil m

ucapan Cheva, Devan tiba-tiba keluar dari ruangannya, "Astaga, Sir! An

llineava!" Cheva menunduk, menghin

Apakah anda membutuhkan sesua

engeceknya lalu menambahkan ke laporan yang kita susun kemarin. Jika

kembali masuk ke ruangannya. C

a email di komputernya dan mengakse

ang ia susun semalam bersama Devan kemudian mengopy semua file yang ada d

ya tidak ada yang cacat, Cheva kemudian beranjak hendak menuju ruangan Devan. T

um sarapan tadi ya..." gumam Cheva. Ia mencoba

ia tidak apa-apa. Ia langsung melanju

enekan handle pintu setel

va berjalan mendek

sudah fix, Sir. Mohon di

a." Chevapun meletakk

i, Sir..." C

ngkah Cheva. Ia kemudian beranjak

, sa

dari tubuh Cheva. Gadis itu hampir pingsan. Ia sudah berusaha

tubuh Cheva ambruk. Beruntung Devan cepat menyambutnya

tidak perlu ke kantor!!!" ucapnya sambil mengangkat tubuh Cheva l

ev. Ad

n dokter perusahaan k

Dev. Apakah Cheva

u Cheva yang sekarang pin

sana." Devan menyimp

itu sedikit meningkat suhunya. Apakah kej

a bergerak. Seperti

Ia membantunya untuk duduk, "Minumlah dulu..."

ghampiri Cheva yang sedang terduduk, "Are you okay, V

ubungi dokter?"

sebentar lag

ak

tuh sesuatu?" C

dokter. Aku tidak apa-ap

ng mengetuk pint

van pada laki-laki dengan seragam

a melangkah keluar

Cheva, Mahesa kemu

a keadaan

ikit terlambat makan..." Devan mengangguk, "Aku sudah

ou, Dok..." Ma

Mahesa keluar d

va yang terbaring lemah dengan infus di tang

ir

enatap Cheva, "Jadi karena ini

Sir?" tanya

an adalah kelaparan begitu

angat terasa lapar. Mungkin karena energinya banyak terbuang lewat air matanya. Nam

Devan, "Apa karena kejadian semalam?" Devan melihat Cheva

ingin ia katakan? Apakah ia harus mengatakan bahwa ya memang be

dak ingin menatap Devan, "Aku tahu pasti banyak sekali yang ingin kau katakan bukan?"

Cheva men

a keberanianku untuk membicarakan hal ini padamu. Maka, dengarkan aku baik-baik. Aku tidak akan me

eva. Ia tidak pernah merasa segugup ini, bahkan ti

itu melukai perasaanmu. Sekali lagi, maafkan aku..." Devan menatap Cheva lalu menggenggam tangannya, "Alineava, seharusnya aku mengataka

a Devan akan mengatakan hal seperti itu, "Aku tidak bisa mengontrol diriku. Kau mung

sejenak. Ia

why me

jika bukan kau. Aku hanya tahu, jika aku menginginkan dirimu. Itu saja." Devan mengeratkan ge

. Saya... Saya mer

va menatap tangannya yang

, sa

heva terdiam. Tapi Devan justru merasa sedikit bersalah. Sepert

a anda memin

memberatkanmu dengan apa yang aku ungkapkan. Kau tidak perlu menjawabnya. Cukup kau tahu bagaimana perasaanku p

g aku katakan tadi. Aku akan minta Pak Ilham membuatkanmu mak

va menahan t

butuhkan

" jawab Cheva dengan mantap. D

u mengat

enyukai anda, Sir...

Devan merekah bahagia. Ia kemudian refleks me

idak tahu apakah keputusannya ini benar atau tidak. Tapi yang pasti, saat ini Cheva bi

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka