My Special CEO
anya. Dan dengan otomatis, saluran telpon itu me
, S
alu menutup telponnya. Tidak berapa l
utuhkan se
ikan form untuk rapat a
ah,
visi sudah membe
i yang belum mengumpulkan laporannya."
an lagi kita akan melakukan checking
era mengumpulkan laporannya sore
Bila perlu mereka lembur. Saya ingin la
m ini
? Kau ti
aik, saya akan segera menghubungi
aja yang
earch dan IT, Sir...
n oleh Liem? No, Devan tidak ak
retarisnya. Minta segera meng
k, S
ndatangani mereka,
p, S
erjaanmu." Che
." Cheva pun ke
*
ebuah suara menyambut
hun depan dari devisi IT. Saya tunggu hari ini ya, Ms. Karena semua akan di rekap dan tinggal IT yang belum men
ng tidak di kantor sekarang. Apak
karang lho. Tolong diusahakan ya, karena Mr. Hutresk
Va. A
ak Lea segera mengirimkan filenya..." ucap Cheva. Beruntung, Devisi Developmen
a jam b
ngah jam melewati jam pulang kantor. Cheva sudah kembali menghubungi L
dering. Muncul n
" jawab C
kami. Untuk action plan, menyusul nanti mal
us sambungan telponnya. Tak berapa lama, muncul notif
nap
t mengetahui Devan sudah berdiri di belakangnya, "Sir,
rinya. Kau belum menjawa
isa mengirimkan file task report dan action plan mereka dengan len
ak paksa
Lea bilang, Mr. Liem
atap Devan bingung. Kenapa nada suar
. Apakah saya harus menghubungi beliau, Sir?" Ch
apa yang dilakukan Liem terakhir kali?!" Cheva menggelengkan kepalanya. Mana mungkin dia lupa
a, Sir?" Devan
uatkan aku capucino panas. Dan jangan lupa beri tahu secu
ni, Sir?
akan memeriksa laporan mereka?!
lum melengkapi f
tambahan dari IT tinggal kita masukan b
ran. Ia kembali berbalik dan melihat Cheva menutup wajahnya, "Ehm, I'm sorry, Sir..." ucapnya dengan wajah tida
n serius. Namun Cheva j
kit,
akan?" Cheva
ncari sedikit makanan di pantr
n makan tepat waktu
ruh saya menyelesaikan laporan ini. Bagaimana mungkin saya mempunyai
try, siapa tahu pak Ilham masih punya sedikit makanan...
h kosong. Lengang. Sepertinya Pak Ilham sudah pulang.
n, lihat
i sudah pulang, Ms. Cheva. Ap
Mr. Devan bilang kita harus lembur malam ini. Kak
s. Cheva membuatkan saya kopi. Nanti saya ambi
e pantry, "Karena Pak Ilham sudah pulang, apakah aku harus membuatkan Mr. Devan kopi? Nanti dia tida
Che
Mengagetkan Cheva s
Itu, ada yang menga
" Amdan m
Jadi sudah saya suruh leta
tu, Kak. Cheva check dul
makanan. Ada beberapa beef burger, French fries, pizza, beberapa kotak
enelpon
ada
nan. Banyak sekali. Kurirnya bi
ebat sekali selera makan bossnya ini. Perut Cheva kemb
makanan ini saya antarka
perlu. Aku a
aikan kalimatnya, Devan sudah menutup telpon
lihat basah, sepertinya ia baru saja mencuci wajahnya. Saat Devan berjalan lebih dekat, Cheva bisa mencium aroma maskulin dari tubuh Devan, memb
menoleh. Hah, apa? Laki-l
Sir?" Devan
Kita harus bekerja banyak malam ini. Aku tidak ingin kau pingsan dan membuatku dan
ya ingin membuatkan anda capucino, tapi tak
u t
nda tah
tu aku pesan
hati. Tapi ya sudahlah, lebih baik dia makan.
ya boleh membagikan makanan saya untuk Mr. Amdan? Sep
ga satu capucino ini unt
bil satu beef burger, beberapa potong pizza dan sat
*
is yang aneh. Devan tahu Cheva sangat kelaparan. Ia melihat di cctv yang terdapa
an?" tanya Devan
Amdan bilang
menatap aneh
agar tidak terlalu formal, saya memanggil beliau kakak, Sir. Ta
sudm
nda, Sir. Nanti keburu dingin." Devan menghela naf
nang. Meskipun ia juga harus ikut makan agar tidak te
*