icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Black Eagle

Bab 8 Melindungi

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 17/04/2024

ng malas melihat wajah tampan Fattan yang selalu berhasil mengacaukan dunianya. Ia dudu

ng gue berdegup liar." Cantika bergumam

seragam sekolah yang berbeda dengan Ca

tampan dari anggota the Alfa, mungkin bisa jadi obat cuci mata buat Cantika, tapi ini boro-boro ganteng, Cantika sufah ilfeel d

ereka tertawa pongah dan langsung menggenggam lengan Cantika dengan kasar

h!

u. Ia ketakutan dan Fattan langsung menariknya ke belakang tubuh. Suasana sekolah sangat tidak aman saat ini dan Cantika tidak boleh be

ok itu menyerang Fattan dengan membabi buta hingga terkadang Cantika berteriak histeris, tapi Fattan tak hilang akal. Dengan segenap hati ia ber

ulan Fattan. Fattan kemudian memelintir tangan mereka berdua hingga terdengar suara retakan di sana membuat Cantika menutup rapat kedua matanya, ada rasa ngilu yang mendera hatinya. Kevin benar, Fattan l

ak yang bisa Cantika ucapkan. Ini pertama kali seumur hidup ia berada di tengah-tengah tawuran. Fattan dengan segala cara menembus orang-orang yang sibuk menyelamatkan diri ataupun bertaruh nyawa dan berkelahi de

nggi. Suasana di sekolah makin kacau dan tak ada waktu lagi sekarang selain melompat pa

agar bisa melompat pagar. "Cepetan Ka, kita nggak punya banyak waktu!' Fattan menaikkan nada bicaran

Cantika memanjat pagar dengan ka

ntah mutlak, karena ia tahu pagar itu cukup tinggi,

dekat ke pagar. Segera saja Fattan naik ke atas pagar dan mel

instruksi, ia akan menangkap tubuh mu

.. Tap

ttan mulai tak sabar dan itu juga yang sukses

u

pat dari atas pagar setinggi itu. Mata mereka kembali saling memaku, Fattan itu malaikat, ya dia malaika

yaan Fattan membuat Cantika tersadar da

gue ngga

mereka

r saat mendengar gaduh suara

nak sekolah sebelah. Mereka melewati gang-gang kecil yang tersembunyi di balik tekanan dari musuh bebuyutan sekolah mereka. Sesekali Fattan menendangi be

ubuh mereka saling berhadapan dengan nafas yang sama-sama memburu. Jarak mereka benar-benar dekat karena tempat yang begitu sempit. Aroma maskulin khas Fattan me

mereka sama sekali tak menemukan siapa pun. Pada akhirnya mereka menyerah dan pergi da

amun gadis itu justru menahan pergelangan t

ada lo, gue nggak tau b

iban gue bu

ah

hati

luka di lengan Fattan saat ia berusaha memalingka

lekas menggandeng tangan Cantika untuk pulang, ia tidak ingin berada di situasi su

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka