Release the Darkness
Memang tak sopan menyebut mahluk rupawan seperti mereka sebagai mahluk terkutuk. Namun itu
i. Sudah cukup lama tampaknya. Mengingat sudah bertahun-tahun dia bahkan tak saling bertatap muka dengan sang pemilik kamar.
umah ini. Ditambah lagi Grisella, kakak tertuanya, merupakan seorang wanita pendiam yang lebih suka mengha
tadi mereka hanya terdiam sambil menatap pintu akhirnya angkat suara. Nam
yang pengertian." Lanjut pria itu k
as di luar kebiasaan, kalian datang bukan hanya ingin menanyakan keadaan wanita tua ini buk
a rambut yang memutih karena termakan usia. Namun sebenarnya, kesan itu sungguh berbanding terbalik dengan
n sama sekali tak menatap kepada lawan bicaranya, ia justru lebih memilih menatap ke arah dinding kamar. Namun itu bukan masalah. Tak ada bed
ni?" tanya Crystal sambil mendu
ti empat atau lim
b tanpa perlu menyertakan nada
mutar tubuhnya hingga kini ia berh
berkunjung ke kamarku yang kecil ini?" Grisella mengedipkan matanya dengan
pokok permasalahan. Karena sepertinya berbasa-basi dengan orang sinis macam Grise
nan arogan seperti dirimu menanyakan sesuatu padaku?" tampaknya ironisme, sa
ga aku mau tak mau harus mencaritahunya lewat wanita cer
usah diatasi. Karena pria itu setidaknya memiliki lebih dari separuh sifat
membuat gestur seolah kelelahan setelah berjam-jam bekerja membanting tulang. Hal
a sedikit lapar," uja
langkan rasa lapar mendadakmu itu." Jamie langsung angkat suara. Set
makan buntalan duri?" Grisel
Jamie dengan anggukan yakin. Lengk
Menarik nafas panjang sekali lagi, pria itu kemudian memejamkan mata, menajamkan indra pendengaran dan penciumannya yang sejak awal suda
ledai cukup?" tanya
sambil tersenyum. Seperti tengah menikma
api sudahlah, kurasa keledai tak terlalu buruk
akan mati sebelum bisa benar-b
dai itu sudah terjerat. Aku akan menikmatinya dulu. Kalian tunggulah di sini, duduk manis dan bersikaplah selayak
aan. Karena memang sepertinya tak ada topik menarik yang bisa mereka bahas bersama. Topik remeh seperti ramalan cuaca sayangnya
nya langsung mengarahkan pandangan kepada Grisella yang t
uh di depannya. Meraih tangan kanan gadis itu kemudian menempelkannya pada keningnya
kenangan orang lain hanya dengan menyentuh keningnya. Namun sebagai konsekuensi, gadis itu tidak bisa melihat sesuatu yang nyata. Buta
arik." Gumam ga
u mengetah
er dengan pertanyaan yang terdengar menyebalkan. "Dalam mimpimu j
Ayah kita?" Xavi
na mungkin kau bisa melupa
pembantaian itu terjadi,"
ya tanpa terkecuali." Grisella memejamkan mata. Tentu saja dia masih bisa m
emutuskan untuk menceritakan sedikit kisa