Release the Darkness
lagi, darimana mereka datang? Sudah berjam-jam Kaylein dan Heaven berjalan mengitari seluruh ruangan
ulai jenuh dan memilih melangkahkan kakinya menuruni
," pria itu terdiam sejenak, seperti mengingat-ingat
gsung mencibir sambil bersungut-s
inya, dia ketua clan kita jika kau lupa." Wanita pirang yang sedari tadi me
pa kau selalu memarahiku!" sen
bersikap sep
! Ka
ia
apa semua langsung terdiam bahkan menunduk ketika mendengarnya. Aura intimidasi
ylein yang tengah menatap dirinya. Jemari panjangnya yang kokoh meraih dagu
ku, brengsek!" Kaylein langsung menepis tangan Xav
tapan datar, sedangkan Jamie langsung me
mbunuhmu hanya dengan satu gigitan. Bersikap baiklah jika ingin hidup lebih la
hanya untuk bertahan hidup. Kalian ini ternyata sungguh ada?" Dengan secepat ki
bisa memanfaatkan kesempatan untuk menyelamatkan diri hanya untuk mencari masalah yang berujung kematian
nginkan padanya." Ujar Xavier dengan tatapan mata yang tak pernah beranjak dariTambah pria itu lagi dengan satu sudut bibir
mengernyit ngeri ketika melihat dua orang pria lainnya tampak memojokkan pria itu. Kaylein berkali-kali mencoba melawan, namun tampaknya
dipinggangnya. Tubuh kekar Xavier bahkan nyaris melingkupi seluruh tubuh Heaven yang tampak begitu mungil di bawah kuasa tubuhnya.
gan kesabaran. Dengan kasar direnggutnya tubuh Heaven dan mengangkatnya dengan mudah ke arah sofa. Crystal yang se
r pikiran gadis itu
u naik saja ke kamarmu, pemandangan ini tak bagus dilihat oleh wanita.' Crystal memutar bol
i. Lagi-lagi gadis itu memutar bolamatanya. Dengan bijak Crystal memilih menyingkir dan mencari tempat strategis untuk menjadi penonton yang b
ng dengan kami?' tanya Louise -
as hanya sekedar men
t kuat, rasanya pasti sangat enak.' Kali ini sua
ga untuk nanti malam. Louise pasti akan menghajarmu habis-habisan di atas
kecil.' Crystal hanya mencibir
er?" tanya Jamie, sengaja membuat Kaylein yang sudah ketakutan semakin meronta
ang jika dapat menggigit lehernya." Jawab
g dan menyikut bagian manapun yang bisa ia raih. Yang pria itu lihat saat ini hanyalah kekasih
her maupun di pergelangan tangannya seakan tak ada apa-apanya jika dibandingkan s
n pandangan memohon kepadanya, juga pemandangan bagaimana Xavier bergerak dengan liar di atas tubuh gadis itu, terlihat
luk rendah yang sanggup membunuh siapapun tanpa
i dadanya. Louise kemudian menginjak dada Kaylein, menjambak rambutnya dengan k
endiri bagaimana rasanya hidup sebagai mahluk terkutuk!
igit Louise. Namun bukan itu yang membuatnya terbelalak. Melainkan rasa sakit yang tak bisa dijelaskan, rasa sakit yang mer
ria itu membelalak dengan bola mata yang berangsur-angsur mengecil dan berwarna merah, taring dan kuku pria itu juga m
n agar segera menghentikan segala rasa sakit ini, hingga akhi
di dunia kami yang t
iakan penuh derita Kaylein bergema di seluruh bangunan ini. Sakit yang kini ia rasa
an aku. Rasakan aku di dalam tubuhmu
a memang ia mati hari ini, ia tak akan mengelak. Ia bahkan akan sangat berterima ka
aku, lihat mataku yang bersinar penuh gairah untukmu."
ier di dalam tubuhnya. Diciumnya leher Heaven yang beraroma mawar dan bedak. Entah
itu ke pundaknya. Mengerang dengan suara tertahan, Xavier benar-benar menikmati se
kali-kali seperti melafalkan sebuah doa. Hal yang tak pernah ia lakukan selama puluhan tahun terakhi
rjangan orgasme mulai menghempas akal sehatnya. Dengan satu teriakan keras yang membuat seluruh bina
u terus menatap ke atas, menatap dengan datar dan tanpa fokus. Membuat Xavier menatapnya dengan ekspresi miris sarat akan per
g mampu lelaki itu tunjukkan. Dengan cepat dan episien, Xavier memakaikan pakaian ke
tu siuman dan malah berbalik ingin memangsamu." He
an. Ditatapnya mata Heaven dengan lekat. Sehingga Heaven s
kebaik
, Heaven berjalan tanpa kata ke arah pintu. Meninggalkan Xavier, barang-barang bawaannya dan bahkan Kaylein y
lepaskannya b
selama puluhan tahun. Aku tak m
bisa keluar dari sini bahkan untuk sekedar menyela
Mereka akan mengenal bauku bahkan sejak jarak gadis itu masih puluhan
melupakan satu hal, Heaven itu s
yebabnya." Jawab Xavier s
kembali?" Xavier terdiam seje
a memberinya kesempatan menikmati dunia luar sebelum a