Release the Darkness
i dengan megah di depannya. Entah mengapa sebersit perasaan tak enak yang tak bisa dijelas
ngunan ini?" tanya gadis itu
udah terlalu sering melakukan hal semacam ini?" tan
ta lakukan akan terasa berbeda." Kaylein langsung
ungi beberapa kota mati sebelumnya? Hasilnya, kita tidak pernah menemukan apa-apa bukan? Ak
jauh hari hanya karena ketakutan yang tak beralasan. Dengan ragu Heaven kembali menatap bangunan tua di depannya. Sambil menelan ludah d
penuh semangat diraihnya tangan Heaven
lalu, pintu depannya bahkan tidak tertutup dengan sempurna. Sehingga makin memudahk
gat mengejutkan. Memang tidak rapi selayaknya rumah yang dirawat dan dijaga sepenuhnya, namun
kisan, sofa, meja tv dan segala macamnya tetap terpasang dengan rapi di tempatnya
mperhatikannya dari arah sana. Namun tak ada siapapun atau lebih tepatnya 'apapun' di tangga itu. H
apun di sini, oke?" Kaylein lagi-lagi berusaha meyakinkan Heav
keluar secepatnya." Ujar Heaven, raut wajahnya me
anya juga seperti itu?" Kaylein
mereka duga, bangunan ini nemiliki banyak kamar, mungkin mencapai puluhan da
n lamanya, benar-benar tak ada seorang pencuripun yang masuk ke tempat ini? Bagai
adak dia jadi penakut? Bukankah mereka sudah biasa memasuki ba
dah dan tampak terawat untuk ukuran rumah kosong. Heaven terus mensugestikan kalimat itu ke dalam pikirannya. Kaylein
an jauh lebih mewah dan megah jika dibandingkan dengan apartemen-apartemen mewah di kawasan elite." Tanya Heaven sam
g menyesali ucapannya ketika melihat tubuh Heaven yang kembali menegang.
n film yang sempat aku tonton dengan Stacy hari minggu
ngan kata-kata Kaylein tadi. Sebenarnya hanya untuk menenangkan pria itu, karena mau
uk? Mengingat aura berbeda yang dirasakan Heaven bahkan pada detik pertama ia menjejakkan kakinya di tempat ini. Heaven kemb
kita masuki." Ucap gadis itu kemudian sambil m
lihat paling lengkap dan paling mewah. Heaven lagi-lagi merasakan tusukan dingin pada tengkuknya, lagi-lagi ia merasakan
ngsung tersentak merasakan
ur bangunan ini." tak ingin membuat Kaylein
abis pikir kenapa bangunan seindah ini dib
bisa tetap tenang di tengah aura mengeri
ang ditutupi dengan sehelai kain tipis berwarna kelabu. Cermin itu bahkan terlihat lebih tinggi dari tub
engan takjup bentuk dan detail ukiran yang menghiasi bingkainya. Lalu t
g cantik di dunia ini." Lama menanti namun tak ada su
senyum ketika merasakan pelukan Kaylein dan meras
nar
hidung dan bibirnya di relung leher Heaven. Mencium wangi
lai punggung Heaven dari atas ke bawah hingga berakhir di pinggul feminin gadis itu. Desahan nafas Heaven membuat Kaylein semakin semangat untuk memp
tu terus mengulum bibirnya dengan ganas, liar dan basah. Lidah pria itu kini bahkan mula
Heaven mengerang penuh damba kepada sentuhan lembut pria itu. Namun Heaven langsung tersentak ketika hembusan angin dingi