icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Release the Darkness

Bab 7 RTD - [06]

Jumlah Kata:1289    |    Dirilis Pada: 16/04/2024

langsung merasakan suatu ketertarikan yang tak biasa sejak pertama kali menatap wajah pria itu. Ada per

Dewi terus saja mengamati setiap pergerakan pria itu. Sepasang anak panah dan

lah terbiasa, pria itu menggerakkan tubuhnya, menarikan pedang yang berada di tangan kirinya dengan begitu lincah. Julian memang t

lebih kepadanya. Hanya saja Julian tak pernah memberikan balasan ataupun sekedar harapan terhadap perasaan mereka. Tak jarang juga

si seksual sahabatnya itu, menganggap jika Julian sama sekali tidak tertarik kepada seorang wanita karena pemuda itu justru menyukai laki-laki. Namun Vane terpaksa

n gerakannya ketika melihat Vane

egitu proporsional karena memang tinggi tubuh Julian yang berada di atas rata-rata. Berbeda dengan Julian yang

a, kini kembali mengangkat pedang, melemaskan otot-otot ta

" ujar Vane dengan intonasi

eaksi awal. "Ya, aku pasti tak akan

sentak Vane ketika melihat Julian sama se

an dengan nada ringan sambil mengibaska

ini selalu menjadi favorite baginya. Aneh memang, namun memiliki hobby aneh tampaknya sudah buk

luarganyalah Julian bisa tertawa dengan lepas seperti itu. Sementara jika berha

berbelit-belit!" Julian menancapkan pedangnya di tanah b

ting," melihat Julian yang kembali bersiap mengangkat pedangnya, Vane bu

ma sekali!" Julian akhirnya geram juga karena

tangga." Julian mengangkat alis

hebatnya d

erutu, "di sana aku melihat seorang gadis. Sangat cant

menggebu-gebu hanya mendapat t

engeluarkan ekpresi selain raut wajah datarmu yang menyebalkanmu itu?"

pedangnya di atas tanah, "lalu kau ingin

hanya sedikit, tapi itu bisa membuat lawan bicaramu merasa d

angnya wanita itu secantik apa?!" kali ini Julian yang berseru, berusaha te

ng tak biasa menunjukkan isi hatinya melalui ekspresi wajah. "Percuma saja, seperti

akan' itu hanya untuk mengomentari ekspresi wajahku?" Julian melangkah ke arah pohon besar

i samping pria itu, punggungnya bersandar dengan n

ngan tatapan menerawang, seperti tengah mencari

ini memejamkan matanya, melipat tangan di depan

begaimana otoriternya ayahku. Dia pasti akan mengurungku di kamar satu m

gi kau berhasil t

Ayahku yang sedang mengawasi pembicaraan kita di sini dengan diam-diam." Vane benar, saat ini mereka memang tengah diawasi ole

diketahui oleh kedua pria yang saat ini tengah duduk dengan santai di

njadi seorang anak yatim piatu dan

nya ketika mendenga

u yakin kau tak akan pern

a itu yang berusaha memulai topik pembicaraan lain. Keduanya sibuk dengan pikiran masing

a sebelah." Julian hanya mengerutkan

uk a

an, banyak gadis cantik di desa itu, jika beruntung kau bisa menemukan

id

mu bahkan melebihi rasa percayanya padaku. Jika denganmu, aku bisa pergi tanpa diikuti kepungan pengawal l

k. Entah mengapa Julian selalu merasa tak nyaman jika berada di tempat umum. Ditambah jika benar seperti yang dikatakan Vane tadi, banyak

ya. Tak jarang ia mendapat masalah karena seorang wanita yang sudah memiliki pasangan, menunjukkan ketertarikannya secara terang-terangan kepada Julian, sehingga pasangan wani

ri, karena pandangan kagum puluhan gadis remaja adalah hal ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka