Dimadu Saat Koma
ma
ama saat aku hendak menyentuhnya. Ia memeluk
adaku?" tanyaku dengan da
. Kamu kan ibunya," jelas Mas Adnan mencoba untuk menenangkan ku. Namun tangisan Dara sema
Apa kamu tak pernah mengatakan padanya kalau aku ini ibuny
dong Dara. Ia terus menenangkan Dara dan terus mengatakan kalau akulah mamanya. Namun, nyatan
eraya mengusap-usap kepalanya. Namun sayangnya tangisan Dar
irnya menjauhinya dan kembali ke tempat tid
i," teriak Mas Adnan setelah sekian l
Dara. Seketika, tangis Darapun reda. Melihat kedekatan mereka berdua, hatiku kembali s
ajam, ku rasa hal itu sudah membuatnya men
ra berpikir kalau dia adalah mamanya," jelas Mas Adnan. Ia
, lama kelamaan Dara juga
ingin mengurus Dara seorang diri. Biar Dara ngerti
uhku ke dalam pelukannya. Namun, tak lama ponselnya malah berdering
gak papa 'kan aku tinggal? Karin dan Dara akan di sini
san pekerjaannya. Bukan semata-mata mengejar materi, namun karena ia memang sangat suka berdagang. Karena pada nyatanya meskipun ia suda
ti-hati di ja
ercanda. Dara yang nampaknya sedang belajar berbicara itu terus meniru ucapan Karin dengan sangat me
lugu itu menoleh padaku. Ia mengangguk
uk Dara. Kamu bisa membujuknya
bujuknya gimana. Nanti aja kalau dia lagi tidur, mbak bisa peluk d
lelap. Setelah ku perhatikan, Karin begitu telaten dalam mengurus Dara, ia juga nampaknya sa
Karin saat ia tak sengaja men
alih menjawab, aku malah
a, kenapa?" sahutnya. Ia nampak sediki
nyaku lagi. Entah mengapa tiba-tiba aku malah menanyakan hal tersebut p
kenapa pertanyaan itu sepertinya sulit dia jawab
rbata. Namun meski begitu ada kelegaan tersendir
eratan dengan pekerjaa
angat senang kalau aku mengurus anak. Semoga, kami juga cepa
ga kalian juga cepat dibe
n jika mbak ingin menggendongnya," ucapn
buh mungil itu. Kupeluk dan kucium Dara u
i. Tapi, bunda janji, bunda tak akan pernah tidur lagi, bu
an menimangnya hingga ia kembali terlelap. Aku hanya bisa tersenyum seraya terus memandang wajahnya, ternyata
nangis seperti tadi. Akupun langsung kembali berdiri dan menimangnya, namun Dara malah semakin meronta-ronta hingga akhirnya kurasakan sakit yang amat sangat di bagian perutku. Aku
a dan menggendongnya, sedangkan aku
n! Ada a
terdengar begitu nyaring. Derap langkah k
menunjuk wajahku. Kilatan kebencian terpancar jelas dari sorot matanya, sepertin