icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dimadu Saat Koma

Bab 2 Hanya Mimpi

Jumlah Kata:990    |    Dirilis Pada: 07/04/2024

andangannya beralih dari wajahku, tatapannya lurus ke jendela kamar namun terlihat kosong. Akupun

yakin, kamu adalah pria yang paling setia

ibu mertua yang sengaja memanas-manasiku ke dalam hati, ujungnya, aku selalu curiga pada Mas Adnan bahkan hingga terbawa mimpi. Sedangkan, Mas Adnan sendiri tipe orang yang tak mau terus-teru

asanya, jika seperti itu, ia sedang ada masalah atau sesuatu yang sedang ia pikirkan. Dengan perla

duk seperti ini?" tanyanya setelah aku b

katanya aku sudah tertidur selama satu tahun, itu artinya mungkin lukaku memang sudah sembuh. Dengan

an sesuatu, mas?" tanyaku membuka

ut wajahnya. Aku hanya mengangkat sebelah alisku dan menunggu jawaban dar

membuat Mas Adnan kembali menoleh. Ia menggenggam k

ndukkan wajahnya hingga membuatku memicingkan mata seraya menungg

apa, mas?" ta

entah mengapa melihat tingkahnya yang

ingkari janjiku," sahutnya

yang Mas A

hati dan mencoba untuk menepis sem

aku berpikir yang tidak-tidak!" uca

niversary kita," sahutnya setelah sekian lama aku menunggu

raya balas mengg

rapa ini, m

ayang," sahutnya. "Tapi aku malah tak membuatkan ap

merasa masalah. Lagi pula, jika aku koma, siapa juga yang tau dan bisa menjamin kapan aku terbangun, maka

alah orang pertama yang aku lihat. Itu artinya, kamu selalu setia menemaniku di sini 'kan?"

seraya melepas pelukan. Aku menengok ke arah jendela, di luar sem

ia akan tetap di sini dan menemaniku, tapi aku juga ter

i sini," sahut Mas Adnan

u Da

uruhnya menginap untuk menemani Dara," j

ika aku terkejut saat Mas Adnan juga ikut membaringkan tubuhnya seraya me

an momen seperti ini

mengingatkannya, namun Mas Adnan ma

membuatku mau tak mau hanya mengangguk, meski sebenarnya aku me

dalam dekapan Mas Adnan membuatk

idak, tet

erkejut dan terjaga. Namun, kurasa ada yang aneh dengan tubu

uk apa kamu membuang waktumu u

ak asing ditelinga ku itu ke

saja kami mengobrol, Inara hanya

n. Ia pasti sedang berbicara dengan ibu. Tapi, aku sangat

Karin pasti se

h penekanan. Namun, seketika aku

pa

anakku be

ga terus berusaha untuk membuka mata dan menggerakan tubuh. At

ni, tolong biarkan aku b

tak lama terdengar langkah kaki yang dihentakan dan mulai

n sayangnya usahaku sia-sia. Semuanya terasa berat dan lidah teras

esahku dalam hati. Hingga beberapa kali aku t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka