WINIH TRESNA
terkejut ketika rombongan orang ber
, Ust," kata Nurul
" kata Ustadz Fahmi pada Nurul Ikhlash. Akhirnya Nurul Ikhla
mbil sesekali melirik tajam ke arah pria yang paling tidak disukai Hakim. Rahmat Salam. Salam menunduk di
s segera dikeluarkan dengan tidak hormat, sehingga di black list juga oleh pesantren yang lain!"
terapi ruqyah dan rumah ustadz ustadzah,
m yang melakukan tindakan tidak terpuji itu. Ustadz Luthfi dan Ustadzah Hani terus berseru dengan marah, tetapi Nurul
saya Ustadz Salam itu baru pulang dari luar kota tadi pagi,
coba melindun
inya Ustadz Salam b
am yang lalu, to? Memangnya Ustadz Sa
kemarin saya juga melihat
Fahmi menoleh ke arah Nurul Ikhlash dengan wajah
Ke pesantren ruqyah di sana. Dan kebanyakan Ustadz Salam menginap di sana.
Salam, kenapa wajah
Fiki, njih, Ust. Ustadz tidak keberatan menelpon Ustadz Fiki, kan, Ust?" tanya Us
Tintrim dua atau tiga hari yang lalu?" tanya Nurul
? Iya, sepertinya iya. Kita s
urul Ikhlash dengan cepat. Dia merasa tidak p
gan Salma sepertinya. Dia selalu menginap di penginapan tamu, M
pandangan yang penuh kemenangan. Fiki diam. Fiki berdeham, sepertinya tidak membut
ndirian di ruang itu,
ta kembali memandang ke arah Salam. Kal
gan setiap malam bisa ke sini dan sete
a perlu Ustadz Fiki
intrim hanya dua jam dengan kendaraan
rim pasti ada CCTV, kan? Kita bisa min
erdeham dan te
akan mungkin menyinggung ustadz ustadzah, tetapi bagaimana kalau kita men
*
li
u berdiri di belakangnya. Alika t
" tanya Alika kegirang
a untukku, aku bisa m
arka
erpandangan dalam jarak yang sangat dekat. Teramat sangat dekat, sehingga Alika bis
ngan pria itu. Alika merasa begitu gugup ketika tangan sang pria semakin turun
LI
dari luar kamarnya. Alika terbangun sepenuhnya dan sangat terkejut ketika melihat
Subuh? Alika melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Jam lima lebih lima belas menit. Alika membeliak tak perc
aidh. Dia segera membuka pintu kamarnya. Bapa
nya benar-benar marah dan dia mengger
ggak dengar. Alika nggak s
wajah lega dan dia berlalu meninggalkan Alika. Alika mengiyakan. Dia buru-buru merapikan meja riasnya yan
sa pesan WAnya. Alika tersenyum lebar ketik
ya, Ndhuk. Aku senang sek
*
nikmati musik live yang selalu ada di kafe itu. Sebenarnya kalau tidak hujan, biasanya para pengunjung akan antri untuk duduk di balkon ka
enaikkan kursi di atas meja di balkon karena sepertinya tidak akan ada orang yang akan berkunjung lagi. Tetapi paling tid
menoleh ke arah A
, si
orang d
satu sudut balkon. Dan Listia melihat seorang wanita yang sedang
ilkan waiternya!" Adrian langsung masuk ke dalam kafe. Listia terpaku memandang wanita itu. D
r kencang, ketika menyadari ada yang salah dengan punggung w
ggungnya terlihat jelas. Oh! Punggung wanita itu sepertinya berdarah? Atau berlubang. Listia memi
*
rim pasti ada CCTV, kan? Kita bisa min
an bertanya-tanya apa yang terjadi. Kenapa semu
ya tinggal. Dan menurut Fiki itu bukan hal aneh. Tidak hanya satu atau dua orang yang melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Rahmat Salam sekarang ini. Dan bahkan dulu dia dan Nurul
engan penuh kemarahan-- bertanya kepada Fiki dan bahkan meminta bantuan Fiki untuk mengecek CCTV di pesantren ruqy
akan mungkin menyinggung ustadz ustadzah, tetapi bagaimana kalau kita men
nunggu dengan tegang
rjadi," kata suara bijak itu lagi. Fiki tahu siapa yang berbicara, tetapi dia belum pernah bertemu secara langsung dengan Ustadz Fahmi, pemimpin pe
menunggu de
ik saya. Saya memang ada di Tintrim, tetapi ... tetapi saya tidak berada di pesantren ruqyah di Tintrim, tetapi saya
h siapa,
lum ada
berarti Ustadz Salam mema
at. Semua terkejut dan terkesiap, termasuk Fiki. Dia tid
tanya suara bijak mili
menikah secara siri ...
i apa,
njadi sering mengalami kebingungan,
rtambah
agaiman
haman gugup
rbeda dengan tempat saya tidur tadi, Ust. Dan ... dan ... saya serin
erteriak bertanya dari telepon. Semua terdia
rang tua istri saya," jawab Rahmat Salam. Fiki
stri ustadz dan nama is
... aduh! Kalau nama orang tua istri
ujung telepon. Fiki mengerjapkan matanya beberapa sa
bisa menebak ap
*