icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Obsesi dan Cinta

Bab 8 Menyalahkan Keadaan

Jumlah Kata:1021    |    Dirilis Pada: 28/02/2024

ur. Ia masih terngiang-ngiang dengan uca

dah menikah? Bahkan, dari lulus sekolah menengah keatas tak pernah lagi aku bertemu dengannya, dan berdekatan dengan perempuan mana pun.

perempuan manapun yang bisa menggoyahkan hatinya yang begitu tulus pada Lifah. Ia sudah menunggu bertahun-tahu

t rasa untuk dirinya, ia bisa

yang pasti, dia pasti sudah memikirkan semua secara matang, apa lagi tentang hidup dan masa depannya. Lalu apa yang mendasari semua ini? Apakah dia mencint

muanya sudah tidak berbentuk. Ia lupakan seg

Aaaargh! Andai saja aku bisa bertemu kamu lebih dulu!

aikan situasinya kala itu, ia bis

aku kira kau memberikan takdir yang indah dengan segala apa yang telah aku lewati selama

aa

ur, karena lemparan asbak ya

alam ruang kerja yang sudah tak berbentuk. Ia

rduduk dilantai dengan ta

u untuk duduk di sofa!

ennya memapah tubuh Anggara

gara. Dan sang Asisten hanya bisa menganggukinya, dan seger

*

rtemen

a dari tadi gue enggak lihat dia datang untuk jenguk elo, atau khawatir telf

anya gara-gara Anggar!' Batin Lifah, yang malah menyala

i juga sudah malam. Dia pasti sudah istirahat, d

elo bisa sampai alergi gini? Lo

a yang sangat menyukai ikan itu. Walau dia tahu, apa yang akan dirasakannya, tetap saja dia

ja yang buat kamu elergi, makan apa yang kamu suka dan enggak suka! Jangan jangan dia jug

melebihi tunangan elo sikap dan perhatiannya sama elo Fah. Andai saja

n sih

nganya. "Habisnya, gemes banget tahu, Ama tunangan Lo. Enggak peka

yakin, dia pasti akan lebih berhati-hati lagi. Dan ini bukan jaman S

ni hidup elo. Lo yang jalanin ya sudah. Gue mah cuma bisa kasih saran

i enak!" alihkan

a ya gitu-gitu saja Fa

amat makan, jangan lu

ia juga masih malu jika harus bertemu dengan Anggara atas kesalah fahaman yang terjadi. Lifah butuh menyiapakan diri

i, gue pagi sekali harus pulang. Mau

anyak ya. Sudah

pamit dul

-hati di jalan ya!" Tiya hanya merespons d

ali untuk bangun pagi ini, lagi pula dia juga sedang kedatangan tamu bulanan,

rr

rr

rr

asan, Lifah mengangkat smartphone

al

partemen kamu. Kamu baik-baik saja 'kan nak. Sudah di obati? Obatnya sudah diminum?"

i siapa ma? 'Kan Lifah

itu, di Wira, --- Asisten dsn orang kepercayaan almarhum yang kasih tahu mama. Kenapa, kamu tidak kabar

ifah hanya bisa mendengus kesal. Sambil Kemb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka