Obsesi dan Cinta
ugraha, dan tersenyum manis kepadanya. Tiba-tiba semuanya t
Membuang segala rasa canggung dan terkejutnya mengenai fakta yang ada. Lalu memberika
ya, setelah sekian
i adalah Asisiten yang
e
salah? Kenapa harus
apapun yang terpenting masih nama saya. Dan saya pun mohon ban
disertai anggukan kecil. Sedikit agak canggung bagi Lifah, dan Anggara tahu akan itu, maka dia
, "Agar bisa lebih nyaman dan besar dari tempat ini. Dan semuanya sudah disiapkan, oleh sebab itu, mulai saat ini Lifah boleh memindah semua berkas dan apapun it
!" semang
an. Sungguh diluar ekspe
pit ini?! Tuhan, bolehkah aku memohon bertukar
n tugasnya dan semoga hari kalian menyena
g. Lifah memilih membereskan berkasnya untuk dipindah ke r
mbil melirik ke arah sosok pria tampan di samping Lif
magang dan ditugaskan untuk menjadi Asisten da
isten ganteng. Bisa semangat kerja nih kalau seperti ini, mel
i kalian m
ak Manager ke tempat b
a.
gan teman kerja yang asik dan baik. Dan kehilangan pemandan
masih bisa ke kantin bareng," kata Lifah seakan tahu apa yang
a pun mengan
a. Sambil menawarkan bantuan pada Lifah mana dan ap
sa membantu membawa barang yang sudah dikemas di dalam ka
eningan diantara mereka. Anggara juga bingung harus mulai
ka boleh jujur, bagi Anggara ini moment yang diimpikannya
ampai saat ini, masih mengisi singga sana h
eadaan saat ini, membuatnya menciut dengan sikap Lifah yang seakan mem
rkejut, begitulah ya
aku senang karena hari-hari baru ini, aku akan selalu bersama kamu. Dekat, tanpa ada halangan dan alasan kembali untuk berjauhan denganmu. Tuha
atiku. Tapi, entah denganmu. Semoga kamu juga menyimpan rasa yang masih sama.
n merebut hatimu, serta ragamu kembali untuk selamanya. Semoga kali ini alam dan takdi
h dingin kepadanya. Walau nyatanya ingin sekali me
nnya. Ia merasa senang karena
n gue melewatkan begitu saja jam makan siang dan berakhir sakit! Gue
in bersama, tunggu a
membolehkan, diam saja melihat
i, beri ruang untuknya, mencerna atas
anya. Bisa sedekat dulu dan menagih janjinya. Ja
Sekolah menengah ke atas, yang mana sempat dekat de
u meja bersama dengan Tia dan pak Agus. Semua
anan untuk dirinya dan juga untuk Lifah. Dengan begitu fasih, Angg
ernyata mengundang keanehan pada kedua temannya yang lain.
engingat semuany
u hari jadi Asisiten lo Fah. Sudah hafal
e
menegang me
t mengingatnya," alibi Anggara untuk menc
antor. Bukan 24jam, emang dia calon pendamping lo. Sampai apa yang kamu su
a sedetail itu?" tany
dibuat bingung dan te
ita partner kerja tapi suatu saat jika membelikan sesuatu jadi salah sas
untuk kamu Gar, lain kali, tidak perlu repot-repot memesankan makanan dan apapun untukku. Kamu itu Asisten kerja
pesanan mereka. Kedatanganya, sekaligus mengakhiri perd