Obsesi dan Cinta
Seperti biasa Lifah akan melunak pada Tu
ama menunggu?
aku tunggu untuk per
k akan mempan kamu gembilin!"
Fah. Untuk apa gombal. Orang sudah
Yuk Kita berangkat
karena ia pun membukakan pintu mobil untuk Lifah dan
berusaha menutupi hal tersebut. Karena bagi Lifah cerita mereka sudah us
ukan kehidupan baru dan ma
dan seorang calon suami di masa depan gu
ah tak sendiri dan sudah memiliki calon pendamping hidup
pan ini kehidupan telah berjalan dan banyak perub
i upgrade untuk menjadi lebih bagus d
ang dirindukan itu saat ini. 'Seny
terima Lifah memberikan senyum yang begitu ind
ya sakit, perih, sesak! Sangat tak suka melihat
rrr
rinya. Bahkan tanpa sadar, kedua tangannya sudah m
diantara keduanya. Tapi, itu
ia yang melihat Anggara dari tadi t
e
rasi tahun ini," bisik Tia, saat dirin
r!!
a akhirnya menyadari sikap yang di berikan Lifah
sukkan ke dua tangannya yang terkepal, ke dalam saku c
formasi dari Tia sahabat Lifah s
sama pria itu?" cecar Tia d
membuat lamu
ni, mending kita ke kantin!
menganguk dan
Untunglah, kali ini dia masih bisa menahan. Sehingga tidak diketahui oleh
orang kepercayaannya, dan bahkan ini adalah sebuah inf
makan siang dengan Tia dan pak Agus, sambil m
dapat informasi itu sendiri
diinginkan dari mereka, secara tidak sengaja dan terkesan hanya ingi
a saat ini berteriak dan mela
h dan gegabah. Dia ingin meminta k
*
. Setelah mendapatkan informasi tadi siang. Dirinya dilan
ng padaku. Kuharap, dia akan berterus terang kepadaku, dan aku tidak akan pernah pantang mundu
ga kehormatannya. Tidak! Aku harus memastikan sendiri dari Lifah,' mon
yang tersakiti untuk pengorbanan dan penanti
kuning melengkung, maka dia akan berhenti mencoba
semaksimal mungkin. Yang terpenting di sini dia sudah berusaha, berjuang dan tidak be
ak dan lebih lama bersama dengan Lifah dari pada lelaki yan
ai dan Lifah pun kembali
a. Sementara Anggara hanya bisa melihat kembali kedata
tiba-tiba saja, Lifah me
l menggaruk-garuk lengan tangan
pada Lifah membuat Anggara sontak bangun da
a melihat apa yang terj
ik Anggara. Belum lagi tiba-t
ikir panjang, Anggara membopong t
u. Berpapasan
k Tia saat melihat Angga
asnya yang ada di atas meja kerjanya, dan segera mengekor dibelakang Anggara. Pak Agus yang juga melihat it
ah di
ini? Apa yang terjadi dengan Li
gara terus fo