NAJIS JADI MADUMU, MAS!
a dirinya selalu diliputi rasa curiga dan prasangka yang tidak benar kepada calon suaminya itu, lebih baik dia meluapkan saja rasa penasa
bikin status kayak gitu? A
pecahkan, bahkan hatinya pun masih saja merasa perih dan juga kecewa, akibat pernikahannya yang batal dilangsungkan hari ini. Ap
ah pastinya. Ia kemudian menelepon Zaid, hingga pada akhirny
buat dirinya merasa begitu lega. Walaupun hanya sebuah panggilan, tetap saja membua
enovasi lagi dirinya belum mengetahui dan
kahan kita batal karena jembatan putus? Lalu ucapan Alhamdulillah semuany
annya yang menanyakan kenapa acara pernikahannya batal dilangsungkan hari ini dan dirinya yakin
ing aku hibur diri dengan pergi ke acara teman ketimbang merata
ha untuk mengalihkan perhatian dalam mencari kegiatan lain. Erina mendengarkan dengan seksama.
Mas? Kalau begitu video
brol dengan mereka, karena udah lama tida
gan video call, berakhir den
on secara sepihak tanpa me
minya itu tidak merasa menyesal karena pernikahan mereka batal bahkan lelaki itu tidak berusaha untuk m
saja menelepon Ibu Jamilah alias calon mertuanya. Karena dirinya sudah melihat jika nomor ponsel dari calon mertuanya itu sudah aktif, maka ia
nya Erina setelah panggilan telepon tersebut tersambung. Dirinya benar-benar be
dan ibu juga di rum
aban di antara keduanya tidak sama. Erina merasa begitu bodoh dan tertipu. Entah siapa sebena
ada di tempat temannya, lalu ibunya
ya di rumah ramai se
adi hendak datang ke acara pernikahan, belum pulang da
nyembunyikan sesuatu di tengah mu
mbungan teleponnya karena mengatakan tidak e
g putri semata wayangnya itu. Wanita bernama A
akinlah pada dirimu sendiri, ini cuma musibah dan setelah jembatan diperbaiki semu
ni hanya ibunya lah yang mampu menjadi tumpuan bagi diriny
bar. Pasti Ibu terpukul b
r tetap bisa melanjutkan hidup. Ini semua hanyalah sebuah musibah yang harus
di sini. Mau ngasih ke warga yang
ang sebagian masakan sudah dibawa pulang oleh para tetangga yang membantunya, lalu kue-kue yang mudah basi pun sudah dibagikan kep
tidak akan sebentar dan memakan waktu, daripa
*
g jiwanya, bahkan ia juga tidak bisa berpikir dengan tenang. Erina iseng menghubungi
aki itu seperti berubah dan tidak memiliki waktu lagi untuk dirinya. Erina ingin menanyakan apakah Zaid juga tidak bisa tidur karena peristiwa hari ini
a, Zaid pun langsun
ga Erina tidak mampu mendengar dengan jelas suara pria yang mas
na, Mas?" t
an sekarang aku lag
aku mau
ja terdengar suara lembut nan asing dari seberang san
siapa, Mas?" Begitu
edetik kemudian telepon itu sonta