NAJIS JADI MADUMU, MAS!
tetapi malah tidak tersambung saat ini. Perempuan mana itu? Betulkah kalau dia men
uku-kukunya sampai patah sembari memikirka
gitu pucat, ia sepertinya memang tidak salah tangkap. Jelas sekali di telinganya,
dan hanya ibunya saja, dan dirinya juga sangat mengetahui
iapa so
*
i dan ia kembali lagi mencoba untuk menghubungi Zaid. Karen
dengar suara cewek. Siapa
ek ponselnya. Berharap jika calon suaminya itu menghubunginya kembali, tetapi semuanya hanya berakhir sia-sia
baterai, maklum siangnya sibuk banget," ungkap Zaid. Menjelaskan
gak dengar apa-apa tadi malam. Aku sendirian a
kembali ditekuk. Jelas-jelas dirinya mendengar vokal itu. Tida
i teleponan sama siapa. Iya, kan?" Erina sedi
Apa ada saudara kamu yang belum pulan
mu nuduh-nuduh aku begini!" Seketika suara lantang terdengar dari balik telepon. Dari nadanya sangat jelas, kalau Zaid te
a. Erina merasa bersalah. Tetapi, satu sisi dia juga curiga
ah
jika kembali menghubungi kekasihnya dalam keadaan emosi bisa-bisa hanya berujung pertengkaran saja
lagi akan menikah. Jadi, jangan sampai
alagi menanyakan bagaimana kondisinya saat ini. Seharusnya mereka berdua bisa saling menguatkan,
*
bidah, untuk berangkat kondangan, karena di desa tersebut ada acara p
tinya lagi, tetapi ia tak mungkin meminta ibunya juga untuk pergi karena kondisi Abidah pun sedang tidak ba
biasanya jika bertemu dengan teman-teman yang seusianya, mer
suk juga Erina, karena mereka memang berada di satu desa yang sam
ng. Jadi, kalau ada kejadian jembatan putus, itu sa
mengetahui jika jembatan itu akan putus tepat di hari pernikahannya? Pun, memangnya jodoh bisa ia atur de
ndangannya sama sekali daripada seperti ini justru membuat dirinya merasa sakit hati, dan apa yang tadi ibunya katakan u
dik jauh-jauh dan mungkin bisa menghemat biaya, karena kan kita tidak perlu menye
takan hal tersebut. Jika terus diladeni mungkin tidak akan ada akhirnya dan ha
ada yang merasa iba s
u lah,
atan putus. Seolah-olah tertundanya pernikahan dia bersama sang pacar merupakan s
nya itu, berharap di sana ia bisa menem
rina, ketika sebuah pesan mas
begitu berpikir keras, bahkan Erina pun membacanya berkali-kali untuk memastikan
di rumah ibu, ya, mo
a mereka rusak, lalu kenapa dia minta jemput Erina? Apa jangan-
rina semakin berpikir yang tidak
n lagi untuk memastikan. Namun, tidak ada
minta jemput aku? Apa kamu salah kir
yang sebenarnya