NAJIS JADI MADUMU, MAS!
uju pada putrinya yang
embatan akan diperbaiki!" uc
matanya tercekat mendengar
keheranan. "Tapi, kemarin kata ibu dari pak kades,
p dinantikan. Pasalnya, isi berita jembatan patah it
epala desa. Katanya dipercepat, soalnya penghuni desa sebelah banyak yang protes, terutama warga desa Manggis. Mereka
rna informasi dengan cermat. "Jadi, per
nggi desa yang gercep banget. Namun, setelah dicerna,
rja ap4rat bertinda
terisolasi di sana. Kita harus bersyukur jembatan diperbaiki leb
ini hanya wajah Zaid lah yang tergam
"Kita mah nggak usah tau menau tentang prosesnya, Na. Yang penting, yang kita tau,
t dengar jembatan akan segera kembali normal. Mudah-mudaha
iata tak
dada soal gosipan d
udara, menyatakan bahwa pernikahan yang i
uk ibunya erat, matanya berbinar-binar
ku akan menjadi seorang istri.
melanjutkan pernikahan setelah jembatan
Erina. "Itu berita yang luar biasa, Na. Nah gi
dalam dirinya saat berita perbaika
a dan memutar nomor Zaid dengan ja
, dia menanti suara
kum, Mas, Zai
cap Zaid, jawab Zaid singkat
menyelimuti hati Erina, ia
s tau nggak, jembatan akan diperbaiki besok! Itu ar
n baik, pria di sebrang
Zaid memudar. "Ah, serius?
agapan, dan hampir tak suka dengan kecepatan pe
. "Mas, ini kan kabar baik, kok mal
anu. Enggak apa-apa kok.
selesai itu lebih baik, kan? Kita tidak perlu menung
ketidaknyamanannya, "Oh, he'em
ini kesempatan untuk kita berdua, untuk hidup ber
apanya? Aku lagi di jalan, Na. Nanti lagi la
bisa segera melangkah ke hidup baru kita bersama. Jadi aku
id tetap dingin, "
Tolong, Mas, katakan kalau kamu juga ingin pernikahan ini di percepat. Kita k
"Erina, iya, nanti
oleh ketidakpastian Zaid. "Lah, kok gitu j
n suara mendalam, "iya deh
itu, Erina merasa ses
etidakpastian membuatnya terd
au hanya berusaha memenuhi harapannya saja? Ken
*
na malam yang su
skan untuk menghu
nya. Dengan tangan gemetar, Erina menekan nomor
u
u
ar baik," ucap Erina, suara
Sania, suaranya yang ceria
n besok diperbaiki! Aku akan menikah, Sania. Aku m
ina, "Kenapa nggak ditunda aja nikahnya? Kan, jembatan masih
ngang dengan respons yang ti
mua ini. Aku nggak sabar lagi. Kamu jangan m
gan sampai jatuh di jurang yang sama. Jembatan baru diperbaiki, b
an, "Tidak ah, Sania. Aku yakin ini waktu yan
erah kamu aja deh. Aku cuma ingin yang terbaik unt
mbuh dalam dirinya. Seakan-akan Sa
ngan gin
lpon mereka terpu
amun ia tidak ambil pusing, "Ah, mungki
ni adalah pilihan hidupnya sendiri dan Erina mau Sania me
rcakapan dengan per
kit terenggut oleh
-tanya apakah keputusa
endadak Erina lihat Sania u
asih aktif?" batin
nda utamanya. "NGGAK MAU ADA OR
icon nangis, jelas mengundang ta
pa orang ketiga