Gadis Penghibur Tuan CEO
... aku ingin pulang dari sini, saat ini akulah yang menolak dan Mami harus terima keputusanku. Mami jangan lupa ... lebih dari setengah
ja?!" kali ini Ajeng lebih banyak berbicara dengan sangat tegas, sudah
g, tidak ada jawaban sama sekali y
khirnya dia memilih untuk berjalan ke arah kayu dengan cahaya yang ma
ali lihat dulu, bagaimana memperkerjakan seseorang! Jangan mau bayarannya saja
arah kayu papan yang d
ag
a keluar dengan mata yang membulat dan mulut yang menganga. "Aku tidak
kembali, dia benar-benar sedang be
*
mencoba memantau keberadaan Ajeng lewat apli
kan keningnya. "Ada urusan apa Ajeng kemari?" Bill mempe
a menginjakkan langkah kakinya di
ngan serius dan benar saja keberadaan Aje
turun dari tangga dengan wajah yang tidak bera
la matanya malas setelah
ali di ruang tamu, membuat seisi rumah menjadi berkumpul
i samping Ginni seraya merapihkan rambut Ginni. "Wha
ggorokannnya tercekik dengan radang yang amat sakit. "Bill menghianati pernikahan kami! Aku tidak
ng jelas jika Ginni sampai membocorkan masalah ini pada keluarganya, dia p
ecara baik-baik. "Aku adalah anak dari keluarga terhormat, mempunyai pendidikan yang bagus dan sangat tahu betul apa
nya, izinkan Mama untuk mengatasi masalah ini dan Mama bisa pastikan Bill akan menjadi milikm
mendengar jelas percakapan mer
depan orangnya langsung. Bill terkekeh seraya me
mbali keberadaan Ajeng dan titik
gi, Bill mengeluarkan kunc
p
p
h Rolls-Royce Coach meny
tidak sabar apa yang sebenarnya terjadi pada Ajeng! Me
dirinya tidak ada habisnya-habisnya memikir
dak banyak berubah sejak terakhir kali Bill menginjakkan kaki disini saat insiden pertama kali Ajeng
gar tangisan Ajeng. Ada kesedihan yang tercurahkan lewat perkataan
dilahirkan oleh keluarga yang mana? Aku pun tidak pernah bisa memilih takdir hidupku, kecuali jika aku menyerah lalu bunuh diri! Takdirku suda
i Bill selalu sakit. Berbeda dengan Bill melihat Ginni
asuk kedalam rumah yang sudah kosong tidak ada lagi perabotan apa-apa di dalamnya, debu yang
..." pang
wah hingga ke atas, lalu menggelengkan kepalanya. "Kau belum pulang ke rumah?" tanya Ajeng
rsihkan diriku, lalu melihat titik loka
i ... pergilah sekarang juga! Aku tida ingin melihatmu lagi!" suara Ajeng bergetar, dia se
tempat itu jika dirinya terus berada dirumah itu dan ingin melaporkannya. Namun belum sempat
ng wajah Ajeng yang denga
ng pergi dari sini, sekarang
ang ...," jawa
ll merasa sangat berat m
aiku, kan? Pergilah ... dan
tentang apa yang sudah kita lalui sampai saat ini? Melalui segala hal dari tahun ke tahun, menyelesaikan masalah yang selalu hadir tanp
an Aku!" ucapnya seraya menarik jemari Bill memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya, "Lihat ini? Sudah
gh
engar perkataan Ajeng. "Hanya segini rupanya cintamu? Atau hanya cintaku yang terlalu dalam, bahkan s