Gadis Penghibur Tuan CEO
ang sedang duduk di sebelah Susan pun seketi
g kau pergi semalaman?" tanya Susan deng
tapnya tajam. Ia menarik napasnya dalam-dalam dan menguatkan diri untuk m
aham apa yang ia pe
alanya ke dalam bantal, tetapi dia tersadar ada aroma yang khas dari tubuh Ginni yang menempel di sana. Seketika Bill ba
k .
ari balik pintu. Dengan langkah yang pelan Tuan Musk m
usk bertanya sangat lembut, ia tidak ingin sama sekali meny
Ajeng sudah bersama sejak lama. Papa pun tahu kehidupan Ajeng dari kecil seperti apa? Dan sekarang ... dengan teganya
an salivanya perlahan. Ternyata benar dugaan i
menjejali mulut Bill dan berbicara sekuat mungkin di depan wajahnya. "Jika ...
hati Bill, "Sayang ... kau tahu? Kau siapa sekarang? Lihat dirimu .. kau anak kebanggaan papa! Dan Ajeng? Dia
t Bill menuntaskan perkataann
arus terima kenyataan! Kini fokuslah akan pernikahanmu dan jaga harga diri keluarga besarmu! Jangan lagi bermain-main bersama wanita penghibur yang garis ke
r, ia menghusap wajahnya kasar, ada kemarahan ya
agiaan anak tunggal mereka. Bill duduk di atas ranjang dengan hati yang tidak menentu, ia men
layar ponselnya. Wanita yang hebat dan mungkin kehebatannya tidak akan pernah ada pada wanita mana pun! Keku
ya, saat Bill tidak sengaja bertemu Ajeng yang sedang duduk tertegun di bawah pohon beringin dengan t
lah menengah pertama. Mereka belum tahu betul apa itu penyiks
sampai Bill pun hapal jam berapa saja Ajeng a
dari rumah untuk memberinya makan, saat Ajeng menangis, kesakitan, lemah dan bah
i kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan akhirnya pun tiba, semua remaja bersenang-senang dengan kelulusannya. Begitu pun Bill yang sangat senang meny
menjadi motivasi hidupnya. "Kau lihat Ajeng?" tanya Bill pa
dak juga Ajeng terlihat, Bill akhirnya m
etuk pintu rumahnya dengan bangga Bill
k
k
p Bill dari bawah ke atas dan sesekali melihat ke arah mobil mewah nyentrik yan
ala, hadiah dari sekolah atas pencapaian Ajeng menjadi siswi teladan dengan predikat nilai terbaik,"
! Cta
ya setiap hari hanya untuk sekolah? Kau tahu betapa sabarnya aku menunggu waktu sampai hari
seolah tidak percaya apa yang baru saja ia denga
ang di uji coba dengan banyak pria di dalam, kau
a, dadanya begitu sesak seperti
enarik lengan Bill begitu saja dengan kasar. Bill mengiku
n, tangisan, rintih kesakitan yang dikeluarkan
mudian ia menatap pria di sampingnya den
yang tidak tahu apa itu beratnya kehidupan, dia ... anak perempuan sialan itu memang pantas kujual untuk membiayai kehidupanku yang telah dia hancurkan! Jadi ...
empar tubuhnya keluar. Pintu itu terkunci kembali, meski Bill terus mengetu
jeng bagaikan hilang ditelan bumi bersama kenangan mereka, yang hanya menyisakan rindu tanpa batas waktu. Hin
*
mengejutkan Bill dan berha
yar ponselnya, "Sejak kapan
an lama melihat kau menatap foto seorang wanita di ponselmu sambil melamun, sampai pintu kamar dibuka dan dimasuki oleh
ya kukatakan saja yang sebenarnya? Dari pada selalu bermain petak umpat memb