icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dosa Termanis dengan Calon Iparku

Bab 10 Paksaan Kai

Jumlah Kata:1270    |    Dirilis Pada: 23/01/2024

i jendela kamar yang tidak pernah tertutup. Safira tersent

terlihat kesal sekaligus menyesal. "Bi

lurinya sebagai sesama manusia. Semalam, dia pikir Kai akan bertindak

-rupanya, calon adik iparnya itu demam tinggi. Alhasil, setelah menimbang-nimbang keputusan cukup lama, Safira memilih mengesampingkan

ru pulang. Mana hapeku

ponselnya. Seingatnya, semalam dia tidak berada di kam

uang tamu. Aroma masakan langsung tercium di hidung Safira saat melewati area dapur. Maniknya hanya melir

engedikkan bahu tak acuh. Dia memilih berja

irnya saat melihat Safira tengah berada di ruang tamu. Dia lalu lekas meniriskan pasta yang telah matang, dan memasukkan ke p

sudah dipersiapkan. Kai menatanya dengan luwes, setelahnya membereskan meja k

i ke meja makan. Maniknya memerhatikan Safira yang terlihat k

i seraya menatap miris benda pipih pemberian Arkana yang ternyata kehabi

afira. Menyandarkan punggung serta kepalanya di s

mpiri Safi

tus, tanpa menatap Kai ya

oleh dia pandang. Tubuh Kai yang setengah telanjang dan terdapat beberapa ukir

dulu," ti

-dalam, dia lalu menyalahkan Kai atas apa yang terjadi pada dirin

ngkin dia tidak akan bisa berdiri dan terlihat sehat seperti sekarang. Waktu sadar Kai cukup terkejut ketika mendapati dirinya berbaring

biasa digunakan perempuan itu ketika sedang beberes di sini. K

harus pulang agar tidak terlambat berangkat bekerja. Jika tidak meng

t aneh saat nanti di perjalanan pulang. Mengabaikan Kai yang betah berdiri sambil melamun. Pemuda itu

nggu Safira selesai dengan urusannya di kamar mandi. Beberapa saat kem

edekap. Ketika akan melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu, Ka

emaleman." Kai berbicara dengan san

Kai yang duduk dengan santai. Alih-alih menanggapi, Safira hanya mengerutkan kening serta

s, Kai lalu bangkit dan menghampiri Safira. "Elu

menyahut, "Denger, kok." Dia menyampirk

rus

ikan rambut yang sedikit berantakan. Dia melepas ikatan

eolah-olah Safira sengaja mengacuhkannya. "Elu gak nang

kembali. Dia pun berkata, "Emang udah seharusnya 'kan kamu bilang begitu. Aku

spontan mundur. Dari tatapannya terlihat jelas jika

nggalin gue. Terus, ngapain lu susah-susah ngurusin gue?" selidik Kai m

Bukankah seharusnya perempuan ini bisa langsung pergi saj

gan apa yang dilontarkan oleh pemuda bertindik itu. Belum juga ada satu menit Kai terlihat

uga pingsan di depanku. Aku juga bukan kamu yang gak punya rasa empati s

alah menahan

rnah bisa mengerti apa yang dia katakan. "Kakakmu nanti jemput aku, Kai. Kalo aku gak ada di rumah, nanti dia malah curiga. Cob

ekalian tau kalo

ra mulai geram. Dia berusaha menyingkirkan tangan Kai dari sikunya, tetapi

ah makan itu." Telunjuk Kai m

decak. "Ak

akan spaghetti itu atau elu tetep t

akin sama

sa coba

acun 'kan?" Manik S

arkas. "Gue gak pengen masuk penjara cu

kakmu cinta sama aku." Safira tak terima dengan ci

aan diri yang begitu tinggi. Tanpa babibu Kai langsung menyeret Safira ke dapur. "Be

ena Kai terus menyeretnya. "Kai! Ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Semaunya!2 Bab 2 Menurut3 Bab 3 Pelunas Utang4 Bab 4 Perbuatan Kai5 Bab 5 Kepergok Seseorang6 Bab 6 Hinaan Januar 7 Bab 7 Menagih Jaminan 8 Bab 8 Aib Keluarga 9 Bab 9 Terjebak!10 Bab 10 Paksaan Kai11 Bab 11 Ada yang salah 12 Bab 12 Nginep!13 Bab 13 Gertakan14 Bab 14 Terkejut15 Bab 15 Kebencian Kai16 Bab 16 Hal Langka 17 Bab 17 Batas kesabaran Safira 18 Bab 18 Permintaan Kai19 Bab 19 Safira Demam20 Bab 20 Kenyamanan semu21 Bab 21 Harus kerja 22 Bab 22 Kelancangan yang 23 Bab 23 Kemarahan Kai24 Bab 24 Bingung 25 Bab 25 Terbongkar 26 Bab 26 Perusak Kesenangan 27 Bab 27 Tak Sudi!28 Bab 28 Penolong yang tidak diharapkan 29 Bab 29 Ide licik Kai 30 Bab 30 Menuruti Kai31 Bab 31 Safira Kecewa 32 Bab 32 Mulai Menaruh Perhatian 33 Bab 33 Tidur Sekamar 34 Bab 34 Kemalangan Safira35 Bab 35 Juan ...36 Bab 36 Jangan pergi...37 Bab 37 Permintaan Safira 38 Bab 38 Perubahan Sikap Kai39 Bab 39 Beberes 40 Bab 40 Tidur di mobil 41 Bab 41 Aku siap ...42 Bab 42 Kedatangan Arkana 43 Bab 43 Interogasi Arkana 44 Bab 44 Skandal 45 Bab 45 Skandal 246 Bab 46 Dosa Termanis 47 Bab 47 Janji48 Bab 48 Peringatan 49 Bab 49 Hadiah spesial dari Kai50 Bab 50 Tamu tak diundang 51 Bab 51 Benda tak asing52 Bab 52 Kai cemburu 53 Bab 53 Safira ngambek 54 Bab 54 Menjauh55 Bab 55 Kekalutan Safira 56 Bab 56 Obat rindu 57 Bab 57 Mendadak aneh58 Bab 58 Kejutan pagi hari59 Bab 59 Ide Papi60 Bab 60 Kebersamaan 61 Bab 61 Bertemu di rumah 62 Bab 62 Insiden tak terduga63 Bab 63 Fakta 64 Bab 64 Terungkap 65 Bab 65 Nurut sama calon suami 66 Bab 66 Rumah baru67 Bab 67 Dukungan 68 Bab 68 Masakin69 Bab 69 Kesal!70 Bab 70 Menghilang 71 Bab 71 Curahan hati Kai72 Bab 72 Terbongkar!73 Bab 73 Tak terkendali 74 Bab 74 Pesan yang meresahkan 75 Bab 75 Tamu tak terduga 76 Bab 76 Patah untuk yang ke dua kali77 Bab 77 Kemesraan di balik ketegangan 78 Bab 78 Pembelaan Arkana 79 Bab 79 Menunda pernikahan 80 Bab 80 Kasih sayang Arkana 81 Bab 81 Berkunjung 82 Bab 82 Kai murka 83 Bab 83 Kecemasan semua orang 84 Bab 84 Pemandangan yang indah 85 Bab 85 Belanja86 Bab 86 Menegangkan 87 Bab 87 Kejutan besar!88 Bab 88 Ujian atau hukuman 89 Bab 89 Skenario Tuhan 90 Bab 90 Bentuk tanggung jawab Kai91 Bab 91 Sidang putusan 92 Bab 92 Lenyap93 Bab 93 Hukum karma94 Bab 94 Akhir kisah95 Bab 95 Kebahagiaan yang sebenarnya