icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dosa Termanis dengan Calon Iparku

Bab 7 Menagih Jaminan

Jumlah Kata:1296    |    Dirilis Pada: 23/01/2024

s dengan nama si pemanggil bergema di ruangan tersebut. Atensi Safira seketika t

lihat nama pria yang mengisi hatinya s

mbol hijau ke atas, lalu menempelkannya ke telinga. "Halo, Mas?" Dia menyap

Udah tidur?"

a meraih guling dan memelukn

telinga Safira. Sampai beberapa detik berlalu, Arka

negak. "Mas Arkana habis dari apartemennya Kai?" Seolah Safira

a,

n pria itu. "Mas baik-baik aja?" tanyanya, karena Arkana akan

," sahut Arkana, di

erulang. Safira sudah tidak kaget l

, Fir. Dan gak pern

anyak tahu. Yang pernah dia dengar jika Kai dan pa

'kan, keras kepala

an dengan papinya. Namun anehnya, Kai masih peduli dengan keluarganya meski hubungan mereka ada sedikit masalah. Bu

au pulang ke rumah," ucap Safira sekadar memberi s

rah. "Maaf, udah ganggu kamu malem-malem.

ur mereda. Dia pun merebahkan badan dengan posisi terlentang, menatap plafon

lama ini hanya tentang soal usaha keluarga yang diwariskan secara turun temurun. Anak pertama memikul beban yang

mulut pemuda itu, jika Kai tidak pernah tertarik untuk menjadi pewaris. Karena Kai sadar akan posisinya yang lahir dari istri kedua.

mu," ucap Arkana setelah pembi

berbohong. Nyatanya dia tidak menggantikan posisi

tirahat. Besok d

miringkan posisinya, sambil memeluk guling, pon

kalo sempet

ktu untuk mengantar mau pun Safira. Bahkan tidak pernah sekali pun.

berakhir dan sama-s

depan, selalu menyempatkan waktu untuk pergi ke apartment Kai di pagi hari. Karen

itu setiap hari kecuali hari libur. Pekerjaan yang dilakukan secara cuma-cuma, dan tentun

kondisi apartment itu bersih dan tidak bau. Kondisinya rapi sam

itu terlintas di ingatan. Kepergok sedang berciuman s

tang pada saat itu, entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungki

ya datang ke tempat ini. "Selesai beres-beres mending kamu langsung pulang. Sukur-sukur gak

k terima memergoki pacarnya berciuman dengan perempuan lain, langsung me

lesai membersihkan debu, dan mengepel lantai, Safira kemudian lanjut mencuci pakaia

. Gak ada warnanya ijo, pink, m

g selama ini menjejali kepalanya. Mengapa Kai sangat menyukai warna-warna gelap. Dari kese

cicit Safira sambil menggantung baju lengan panjan

sang pemilik unit belum juga keluar dari kamar. Rasa penasaran mendera Safira, yang tengah

itu. Selain itu, Kai juga tidak pernah meminta Safira untu

ng yang masuk," gumam Safira, terus menatap pintu

memang sangat menjengkelkan. Kai juga seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari semua o

n mempunyai kehidupannya sendiri. Tak ada yang menyangka jika Kai adalah keturunan dari Barac

ata Kai yang sedikit sayu. Diam-diam Safira pun memerhatikan. Jika dilihat, Kai sepertinya baru selesai m

' batin Safira menyeru kesal, seraya beranj

ngkin, menghindar dari tatapan Kai yang sangat sulit dibaca. Sementara Kai menuju r

pergi. Keberadaan Kai malah membuatnya grogi. Sungguh menyebalkan!

erutkan kening, menaikkan sepasang alisnya,

dang sibuk membuatkan kopi, menoleh menatap w

ekap. Menimbang-nimbang perkataan yang akan dia lontarkan. "Elu

lekat di kerongkongan Safira. Rasanya saki

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Semaunya!2 Bab 2 Menurut3 Bab 3 Pelunas Utang4 Bab 4 Perbuatan Kai5 Bab 5 Kepergok Seseorang6 Bab 6 Hinaan Januar 7 Bab 7 Menagih Jaminan 8 Bab 8 Aib Keluarga 9 Bab 9 Terjebak!10 Bab 10 Paksaan Kai11 Bab 11 Ada yang salah 12 Bab 12 Nginep!13 Bab 13 Gertakan14 Bab 14 Terkejut15 Bab 15 Kebencian Kai16 Bab 16 Hal Langka 17 Bab 17 Batas kesabaran Safira 18 Bab 18 Permintaan Kai19 Bab 19 Safira Demam20 Bab 20 Kenyamanan semu21 Bab 21 Harus kerja 22 Bab 22 Kelancangan yang 23 Bab 23 Kemarahan Kai24 Bab 24 Bingung 25 Bab 25 Terbongkar 26 Bab 26 Perusak Kesenangan 27 Bab 27 Tak Sudi!28 Bab 28 Penolong yang tidak diharapkan 29 Bab 29 Ide licik Kai 30 Bab 30 Menuruti Kai31 Bab 31 Safira Kecewa 32 Bab 32 Mulai Menaruh Perhatian 33 Bab 33 Tidur Sekamar 34 Bab 34 Kemalangan Safira35 Bab 35 Juan ...36 Bab 36 Jangan pergi...37 Bab 37 Permintaan Safira 38 Bab 38 Perubahan Sikap Kai39 Bab 39 Beberes 40 Bab 40 Tidur di mobil 41 Bab 41 Aku siap ...42 Bab 42 Kedatangan Arkana 43 Bab 43 Interogasi Arkana 44 Bab 44 Skandal 45 Bab 45 Skandal 246 Bab 46 Dosa Termanis 47 Bab 47 Janji48 Bab 48 Peringatan 49 Bab 49 Hadiah spesial dari Kai50 Bab 50 Tamu tak diundang 51 Bab 51 Benda tak asing52 Bab 52 Kai cemburu 53 Bab 53 Safira ngambek 54 Bab 54 Menjauh55 Bab 55 Kekalutan Safira 56 Bab 56 Obat rindu 57 Bab 57 Mendadak aneh58 Bab 58 Kejutan pagi hari59 Bab 59 Ide Papi60 Bab 60 Kebersamaan 61 Bab 61 Bertemu di rumah 62 Bab 62 Insiden tak terduga63 Bab 63 Fakta 64 Bab 64 Terungkap 65 Bab 65 Nurut sama calon suami 66 Bab 66 Rumah baru67 Bab 67 Dukungan 68 Bab 68 Masakin69 Bab 69 Kesal!70 Bab 70 Menghilang 71 Bab 71 Curahan hati Kai72 Bab 72 Terbongkar!73 Bab 73 Tak terkendali 74 Bab 74 Pesan yang meresahkan 75 Bab 75 Tamu tak terduga 76 Bab 76 Patah untuk yang ke dua kali77 Bab 77 Kemesraan di balik ketegangan 78 Bab 78 Pembelaan Arkana 79 Bab 79 Menunda pernikahan 80 Bab 80 Kasih sayang Arkana 81 Bab 81 Berkunjung 82 Bab 82 Kai murka 83 Bab 83 Kecemasan semua orang 84 Bab 84 Pemandangan yang indah 85 Bab 85 Belanja86 Bab 86 Menegangkan 87 Bab 87 Kejutan besar!88 Bab 88 Ujian atau hukuman 89 Bab 89 Skenario Tuhan 90 Bab 90 Bentuk tanggung jawab Kai91 Bab 91 Sidang putusan 92 Bab 92 Lenyap93 Bab 93 Hukum karma94 Bab 94 Akhir kisah95 Bab 95 Kebahagiaan yang sebenarnya